"RD pengin ikut sebenarnya, namun dia dapat informasi AP tak bisa ditinggal akhirnya RD mengurungkan dan hanya dua eksekutor yang ikut ke sana," kata Nasriadi.
Dikutip dari Kompas, Supriyanto alias AP memilih tak terlibat dalam eksekusi karena ketakutan.
Oleh karena itu, AP memutuskan berpura-pura kesurupan saat hendak menghabisi nyawa Edi dan Dana.
"Saat ide sudah diangkap matang di mobil, AP berubah pikiran karena dia merasa takut dengan rencana (pembunuhan) ini. Dia pura-pura kesurupan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).
Suyudi menyebut rencana kesurupan itu juga dilontarkan oleh Rodi alias RD.
Sehingga, Rodi memutuskan menemani Supriyanto kembali ke penginapan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
"Kata Rodi, 'Kamu pura-pura kesurupan sajalah'. Sehingga, (Supriyanto) diantar ke hotel di Kalibata, AP pun tidak ikut lanjut dalam eksekusi (pembunuhan)," ujar Suyudi.
Pembunuhan terhadap Edi dan Dana akhirnya hanya dilakukan oleh empat tersangka lainnya, yakni Aulia, KV, SG, dan AG.