"Secara genetik jenis kelamin ditentukan oleh kromosom. Sel telur membawa kromosom X dan sel sperma dapat membawa kromosom X atau Y. Nah, jika sperma membawa kromosom X maka janin akan tumbuh dengan jenis kelamin perempuan dan bila sperma membawa kromosom Y maka janin tumbuh dengan jenis kelamin laki-laki," katanya.
Apabila secara genetik, misalnya karena sperma membawa kromosom Y dan bertemu dengan kromosom X, yang dibawa sel telur maka menjadi laki-laki.
Tapi bila tidak memiliki hormon laki-laki, maka bisa terbentuk kelamin ganda.
Begitu juga terjadi dengan bayi perempuan. Kromosom X dari sperma bertemu dengan kromosom X dari sel telur, namun hormon laki-laki yang akan membuat kelaminnya tumbuh ambigu atau ganda.
Haekal menjelaskan secara sederhana penyebab kelamin ganda, yaitu karena kurangnya hormon laki-laki pada janin genetik laki-laki.
Hal ini juga terjadi pada janin genetik perempuan. Jika terdapat paparan hormon laki-laki, juga akan membuat kelamin ganda. Selain itu, penyebab lainnya adalah adanya mutasi gen dan kelainan kromosom.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar