Tapi bila tidak memiliki hormon laki-laki, maka bisa terbentuk kelamin ganda.
Begitu juga terjadi dengan bayi perempuan. Kromosom X dari sperma bertemu dengan kromosom X dari sel telur, namun hormon laki-laki yang akan membuat kelaminnya tumbuh ambigu atau ganda.
Haekal menjelaskan secara sederhana penyebab kelamin ganda, yaitu karena kurangnya hormon laki-laki pada janin genetik laki-laki.
Hal ini juga terjadi pada janin genetik perempuan. Jika terdapat paparan hormon laki-laki, juga akan membuat kelamin ganda. Selain itu, penyebab lainnya adalah adanya mutasi gen dan kelainan kromosom.
"Namun dalam beberapa kasus juga penyebabnya tidak dapat ditentukan secara pasti," tambahnya.
Kasus kelamin ganda ini butuh kerjasama yang erat dari pihak keluarga, dokter, juga konselor untuk dapat menentukan mana di antara dua kelamin yang dimiliki akan dipertahankan dan dibuang.
Konseling dibutuhkan secara psikologis untuk mengetahui kecenderungan anak, apakah lebih ke arah laki-laki atau perempuan.
Selanjutnya, penanganan atau operasi dapat dimulai bila sudah mantap dalam memilih salah satu dari jenis kelamin tersebut.