Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Menaati peraturan lalu lintas saat berkendara merupakan kewajiban bagi setiap pengendara.
Apabila terbukti melakukan pelanggaran, sudah sepantasnya seorang yang melanggar tersebut diberikan sanksi.
Namun ada-ada saja cara pengendara sepeda motor untuk menghindari razia lalu lintas supaya tak dikenakan tilang.
Hal tersebut sebenarnya sangat mudah dihindari, asal membawa surat-surat lengkap dan juga kelengkapan berkendara tidak melanggar tentu tak jadi masalah.
Pada saat melakukan razia, seorang polisi juga harus tegas dan tak pandang bulu.
Meskipun yang dikenai tilang kenal dengan sang anggota atau bahkan keluarga, jika salah tetap harus ditilang.
Seperti petugas yang satu ini.
Bukan karena tak sayang keluarga atau ayahnya, seorang petugas polisi saat melakukan pemeriksaan tata tertib lalu-lintas menghentikan ayahnya sendiri.
Kisah ini pun viral dan tersebar melalui media sosial.
Salah satu media sosial yang membagikan kisah tersebut adalah akun Facebook Lantas Res Bojonegoro.
Dalam postingan tersebut dituliskan kronologi dari anak yang sedang menilang bapaknya sendiri.
"Bukan Karena Anak Tak Sayang Bapak," tulis caption akun Facebook Lantas Res Bojonegoro.
Dalam caption juga diterangkan pada saat itu sedang ada pemeriksaan oleh petugas terhadap pengendara kendaraan bermotor.
Secara tak sengaja, pengendara yang merupakan bapak salah satu dari petugas melintas di lokasi kegiatan.
“Tadinya juga kaget yang memeriksa anak saya sendiri, tapi tidak apa memang kita kalo berkendara kan harus lengkap jadi tidak perlu khawatir” ulasnya sembari tersenyum.
Jika dilihat dari foto yang ada, keduanya memang sangat mirip.
Bapak dan anak ini sama-sama memiliki kumis yang tebal.
Bereka pun sempat berfoto berdampingan dan akhirnya diviralkan melalui media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur saat diadakannya kegiatan razia stasioner Ops Patuh Semeru 2019 oleh Polres Bojonegoro.
KIsah ini pun telah dibagikan sebanyak 129 kali dan juga disukai lebih dari 1.3 ribu warganet.
(*)