Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Sebuah kecelakaan maut yang melibatkan sebuah mobil Toyota Innova dengan Bus Mira sedang ramai diperbincangkan publik.
Peristiwa tersebut terjadi di jalan raya Nganjuk-Madiun atau tepatnya di Desa Selorejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Senin (9/9/2019).
Diwartakan Surya.co.id, akibat kecelakaan tersebut, tiga orang dinyatakan meninggal dunia dan satu orang luka ringan yang kesemuanya merupakan penumpang Toyota Innova bernomor polisi AE 567 SC.
Sementara itu satu korban selamat bernama Tohir Rohjana (22) warga Desa Subokastowo, Kecamatan Tambakbayan, kabupaten Ponorogo.
Tiga korban lainnya adalah sopir mobil Toyota Innova AE 567 SC, yakni Panji Whisnu Kusuma (21), mahasiswa asal Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
Sedangkan, dua penumpang yang berada di belakang adalah Amalia Hestin Nugraheni (17) dan Rizki Vico Abdillah (22), keduanya warga Desa Tumpakpelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Sebelum terjadi kecelakaan, sempat beredar video singkat di akun Facebook Yuni Rusmini, Senin (9/9/2019), yang memperlihatkan empat korban kecelakaan tangah berada dalam perjalanan.
Video tersebut memperlihatkan penumpang perempuan yang kemudian diketahui bernama Amalia sedang menggunakan krim wajah sambil tertawa-tawa.
Tak hanya Amalia, tampak pula penumpang lain, sedang tiduran di jok mobil paling belakang.
Pada video singkat tersebut, samar-samar penumpang yang tertidur di belakang sempat mengucap soal kecelakaan.
Tak berselang lama rombongan tersebut pun benar-benar mengalami kecelakaan.
Saat kecelakaan terjadi, Panji mengendari mobilnya menuju arah Surabaya.
Lalu, saat di lokasi mobil yang Panji kendarai hilang kendali.
Mobil Innova itu oleng ke kanan hingga melewati batas tengah jalan, lalu menghantam Bus Mira dari arah berlawanan.
Hanya saja Tohir yang pada saat itu merekam video dinyatakan sebagai salah satu korban selamat.
Usai terjadinya kecelakaan, Tohir pun harus mendekam di penjara.
Informasi tersebut sebelumnya masih dianggap simpang siur.
Namun, dilansir dari SuryaMalang.com, diberitakan bahwa Tohir ternyata adalah salah satu buronan dalam kasus narkoba.
Tohir bahkan langsung dikeler dan ditahan di Pores Ponorogo karena statusnya sebagai buruan polisi kota Reog.
Tohir harus berurusan dengan polisi bukan terkait kecelakaan maut, tapi karena dirinya yang jadi tersangka kepemilikan dan diduga jadi pengedar narkoba.
Dia kini jadi tahanan Tim Satresnarkoba Polres Ponorogo lantaran menjadi DPO pengedar pil koplo jenis Double L.
Polres Nganjuk membenarkan posisi Tohir yang kini sudah ditahan di Mapolres Ponorogo.
AKP Hegy Renata, Kasatlantas Polres Nganjuk, mengatakan Tohir sebagai penumpang Inova yang selamat dalam kecelakaan tersebut dibawa jajaran Polres Ponorogo.
"Khusus untuk korban selamat bisa di konfirmasi ke Polres Ponorogo ya. Mereka yang memprosesnya. Kami hanya akan meminta keterangan korban selamat itu tapi menunggu dari Polres Ponorogo," ucap Hegy, Selasa (10/9/2019).
"Yang bersangkutan (Tohir) sudah kami buru sejak sepekan lalu," ungkap Kasat Resnarkoba Polres Ponorogo, Iptu Eko Murbiyanto, Selasa (10/9/2019).
Menurut Eko, Tohir merupakan residivis pengedar Pil Double L yang baru keluar lapas 17 Agustus 2019 lalu.
Setelah keluar, Tohir kembali menjalankan bisnis terlarang itu.
Saat tempat kosnya di Jalan Sulawesi, Ponorogo digerebek, Tohir berhasil kabur.
"Seminggu lalu, kami menggerbek tempat kos yang bersangkutan, tapi yang bersangkutan kabur. Namun kami berhasil menyita 150 butir Pil Double L miliknya," beber Eko.
Tim Satresnarkoba Polres Ponorogo langsung menuju Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk, tempat Tohir mendapat perawatan pasca kecelakaan setelah mendapat informasi data para korban kecelakaan.
Selanjutnya tim ini langsung membawa Tohir ke Mapolres Ponorogo untuk diperiksa intensif.
"Kami jemput yang bersangkutan karena lukanya ringan dan bisa menjalani pemeriksaan," tambah Eko.(*)