Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Putra Elvy Sukaesih Disebut Alami Penyakit Mental Skizofrenia, Gangguan Jiwa yang Sering Disalahartikan dengan Kesurupan, Tak Bisa Mengontrol Diri dan Sering Berhalusinasi

Angriawan Cahyo Pawenang - Minggu, 15 September 2019 | 17:40
Anaknya Masuk Rumah Sakit Jiwa, Elvy Sukaesih Berderai Air Mata: Aku Gak Terima Dia Dibilang Gila
Kolase Kompas.com-Dian Reinis Kumampung/Tribunnews-Apfia Tioconny Billy

Anaknya Masuk Rumah Sakit Jiwa, Elvy Sukaesih Berderai Air Mata: Aku Gak Terima Dia Dibilang Gila

Psikosis juga disinyalir muncul akibat beberapa kondisi yang mengganggu fungsi otak seperti penyakit parkinson, penyakit Huntington, tumor atau kista, stroke, epilepsi, Alzheimer, atau infeksi yang dapat menyerang otak seperti HIV dan sifilis.

Baca Juga: 7 Tahun Masuk DPO Pemerintah Indonesia, Demiron Wenda, Dedengkot KKB Pimpinan Puron Wenda Akhirnya Cium Bendera Merah Putih

Gejala yang muncul juga berbeda-beda di tiap individunya.

Namun yang pasti gejala utama dari Skizofrenia dan penyakit mental lainnya adalah penderita mengalami delusi dan halusinasi.

Sayangnya hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit mental ini.

Baca Juga: Datang Melayat, Presiden Pertama Timor Leste, Xanana Gusmao Bawa 2 Pucuk Surat untuk Keluarga BJ Habibie, Bukti Persahabatan yang Tak Lekang Zaman

Namun Skizofrenia masih bisa dikontrol dan mendapatkan treatment khusus agar penderita bisa hidup normal sebagaimana mestinya.

Seperti contohnya terpai perilaku kognitif yang merupakan terapi bicara saat konselor berfokus untuk membantu pasien memahami perilaku mereka.

Para konselor juga akan mengajarkan para penderita untuk menangani masalah dengan lebih baik.

Baca Juga: Miris! Terpanggang di Tengah Panasnya Kebakaran Hutan, Hewan Predator Raksasa Belantara Dayak Ini Ditemukan dalam Kondisi Gosong

Ada pula beberapa obat yang bisa mengendalikan gejala penyakit Skizofrenia seperti obat antipsikotik.

Obat ini akan bekerja dengan cara memblokir reseptor D2 serta 5-HT2A, reseptor serotonin. Hal ini terbukti efektif, namun bisa menimbulkan sejumlah efek samping seperti meningkatkan risiko pergerakan otot tanpa disadari pasien dan diabetes tipe 2.

Source :Kompas.comAntara Halodoc.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x