Psikosis juga disinyalir muncul akibat beberapa kondisi yang mengganggu fungsi otak seperti penyakit parkinson, penyakit Huntington, tumor atau kista, stroke, epilepsi, Alzheimer, atau infeksi yang dapat menyerang otak seperti HIV dan sifilis.
Gejala yang muncul juga berbeda-beda di tiap individunya.
Namun yang pasti gejala utama dari Skizofrenia dan penyakit mental lainnya adalah penderita mengalami delusi dan halusinasi.
Sayangnya hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit mental ini.
Namun Skizofrenia masih bisa dikontrol dan mendapatkan treatment khusus agar penderita bisa hidup normal sebagaimana mestinya.
Seperti contohnya terpai perilaku kognitif yang merupakan terapi bicara saat konselor berfokus untuk membantu pasien memahami perilaku mereka.
Para konselor juga akan mengajarkan para penderita untuk menangani masalah dengan lebih baik.
Ada pula beberapa obat yang bisa mengendalikan gejala penyakit Skizofrenia seperti obat antipsikotik.
Obat ini akan bekerja dengan cara memblokir reseptor D2 serta 5-HT2A, reseptor serotonin. Hal ini terbukti efektif, namun bisa menimbulkan sejumlah efek samping seperti meningkatkan risiko pergerakan otot tanpa disadari pasien dan diabetes tipe 2.