Gucci mengklaim, yayasan tersebutlah yang memaksa para perajin bekerja selama 14 jam sehari.
Padahal aturan resmi menyatakan bahwa waktu kerja para perajin ini adalah empat jam per hari.
Pihak Mondo Libero yang diwakili oleh Aroldo Guidotto berdalih bahwa mereka tidak tahu menahu soal hal ini.
Sebab, proses dan kontrak tenaga kerja lepas diurus oleh manajemen lokal yang kemudian memberikan laporan hasil akhir pada Mondo Libero.
Meski muncul kesan saling melempar tanggung jawab, kantor pusat Gucci menyatakan siap membayar ganti rugi pada pihak perajin yang merasa dieksploitasi.
Sampai berita ini diturunkan, pihak Gucci belum memberikan tanggapan terkait tas Gucci yang hanya menggunakan bahan seharga ratusan ribu namun dijual hingga belasan juta.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Dijual Hingga Belasan Juta, Tas Gucci Ternyata Cuma Gunakan Bahan Seharga Ratusan Ribu"
(*)