Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Aksi demo mahasiswa pada Selasa (24/9/2019) bertajuk tolak RKUHP dan RUU KPK di depan Gedung DPR RI berakhir dengan bentrokan.
Melansir dari Kompas.com, kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR.
Aparat yang bersiaga di dalam gedung pun menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk menghalau mereka.
Setidaknya ada dua mobil water canon yang dikerahkan aparat kepolisian untuk menghalau mahasiswa yang berusaha menerobos masuk.
Kericuhan pun pecah ketika mahasiswa mulai melawan aparat dengan melemparkan botol, bambu, dan bebatuan.
Polisi pun menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa hingga kerumunan mahasiswa mulau terpencar.
Pecahnya bentrok tersebut dikabarkan telah memakan sejumlah korban.
Beberapa mahasiswa pun terluka dan harus mendapatkan perawatan medis.
Seorang perawat Elis Erna Wati (52) dengan penuh ketulusan hati datang ke lokasi untuk mengobati para korban.
Ia membawa peralatan medis dan obat-obatan yang ia beli sendiri dari apotik.
Dengan menggunakan ojek online, ia menuju ke lokasi demo mahasiswa di Senayan siang itu.
Sesampainya di lokasi, tanpa pikir panjang Elis langsung masuk ke barisan mahasiswa mencari orang yang perlu pertolongannya.
Elis tergerak hatinya setelah melihat pemberitaan mengenai demo mahasiswa yang berujung ricuh.
Tindakan ini murni berasal dari kenginan pribadi perawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih tersebut.
Wanita setengah baya itu membawa peralatan medis dari rumahnya, bahkan ia rela mengeluarkan uang demi membeli obat-obatan untuk menolong korban luka-luka.
“Memang sengaja kesini untuk menolong mengobati mahasiswa yang demo. Ini semua pribadi dari saya sendiri, obat dan alat medis saya yang beli sendiri di apotik. Sisi sosial saya tergerak kalau lihat yang seperti ini," terang Elis sambil menolong seorang mahasiswi yang pingsan, dikutip dari Tribunnews.com.
Ia mengatakan sisi sosialnya tergerak melihat kegigihan mahasiswa memperjuangkan aspirasi rakyat.
Dilansir dari Tribunnews.com, Elis dengan sangat sabar dan telaten memeriksa kondisi mahasiswa yang terluka dan terlihat tak berdaya tersebut.
“Saya melihat ini kasihan ya. Sebagai seorang yang bekerja di bidang kesehatan saya nggak bisa tinggal diam dengan kondisi seperti ini, ” lanjutnya sambil merapikan alat- medis yang digunakannya tadi, dilansir dari Tribunnews.com.
Ia merasa bertanggung jawab sebagai seorang pekerja di bidang kesehatan.
Hal tersebut yang membuatnya tak boleh tinggal diam melihat kejadian seperti itu.
Elis mengaku bukan kali pertama ia berbuat seperti ini, ia telah rutin turun ke jalanan ketika ada aksi demo yang berujung ricuh seperti ini.
Dilansir dari Tribunnews.com, sampai sore kemarin Elis telah menolong setidaknya 15 mahasiswa yang terluka akibat kericuhan dalam aksi demo tersebut.(*)