Menurut sang ibu, Buniarti, sifat keras Ahok sebenarnya berasal dari rasa kesalnya terhadap keterpurukan kondisi di sekitarnya sejak dia masih kecil.
Buniarti pun menceritakan tentang kepedulian Ahok kepada tukang semir sepatu.
Buniarti menceritakan, saat itu Ahok masih menjadi siswa SMA.

Ibunda Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Buniarti Ningsih.
"Waktu itu, di Jakarta baru dibuka toko ayam Kentucky yang pertama di Plaza Gajah Mada atau di mana ya. Pokoknya Pak Ahok lihat ada tukang semir sepatu yang ngintip-ngintip lewat jendela."
"Lalu, dia kasih semua uang sakunya untuk belikan tukang semir sepatu itu ayam. Dia cerita ke saya, 'Mama, mereka setelah saya kasih ayam langsung lari pulang bawa itu kotak semirnya, mungkin mereka ingin segera pulang, berikan ayam itu pada anak dan mamanya," kenang Buniarti, seperti dilansir antaranews.com, Jumat (11/3/2016).
"Jadi, dia itu keras karena kesel, kenapa ada orang susah? Kenapa orang korupsi? Padahal dulu orang mau berjuang demi negara," kata Buniarti.
Bukan hanya Ahok, Basuri pun, menurut Buniarti, juga memiliki jiwa sosial yang tinggi.
"Kalau yang ini, dulu, suka ambil uang di apotek enggak dikembalikan lagi karena di sini kadang-kadang masyarakat enggak punya duit, lalu dia ambilin obat di apotek, enggak dibayar."