Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Belakangan ini kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh satu keluarga pada putrinya sendiri ramai diperbincangkan publik.
Pemerkosaan dan pembunuhan terjadi di rumah kontrakan pelaku di Kampung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Minggu (22/9/2019) pagi.
Kasus ini dilimpahkan dari Polres Sukabumi ke Polres Sukabumi Kota, Selasa (24/9/2019).
Pada awalnya, korban berinisial NP ditemukan dalam kondisi tidak wajar di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) siang.
Anak perempuan itu tewas dibunuh oleh ibu dan kakak angkatnya, SR dan RG.
Sebelum akhirnya dibuang ke sungai, bocah malang ini sempat diperkosa RG dan adiknya, R.
Baca Juga: Sudah Senior, Iwan Fals Kini Justru Ngaku Pengen Jadi Mahasiswa Lagi Gara-gara Demonstrasi
NP merupakan anak hasil pernikahan Hadi dengan mantan istri keduanya, Ii, warga Kecamatan Lembursitu.
Melansir dari Kompas.com, Ayah kandung NP (5), Hadi (53) mengaku sedih setelah mendapat informasi bahwa putrinya meninggal dunia dalam kondisi tidak wajar.
Hadi mengetahui bahwa anak hasil pernikahan dengan mantan istrinya, Ii (40), meninggal setelah anggota kepolisian datang ke rumahnya, Senin (23/9/2019) malam.
"Saya mengetahui setelah ada polisi yang datang ke sini memberi tahu bahwa anak saya meninggal dibunuh," ungkap Hadi.
Oleh polisi, Hadi diberi penjelasan bahwa NP ditemukan meninggal di Sungai Cimandiri.
Hadi mengharapkan agar para pelaku yang membunuh anaknya mendapatkan hukuman yang berat dan setimpal atas perbuatannya.
"Kalau dihukun, hukum mati saja kalau bisa. Anak saya meninggal ya pembunuhnya juga harus mati," ujar dia.
Melansir dari Tribunnews, Jumat (27/9/2019) Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi lantas menanyai kenapa SR sampai berbuat demikian.
SR mengaku tidak tahu bagaimana awalnya bisa mengajak kedua anaknya.
"Nggak tahu, Pak, saya kepengin saja (melakukan inses)," ujar SR.
"Yang ajak untuk begituan ke anak-anak, ya saya duluan. Spontan gitu aja, pas pertama lagi nonton TV," tambahnya.
SR tak puas dengan suaminya tak bisa memenuhi hasrat seksualnya lantaran usia suami terpaut 30 tahun dari SR.
"Bapaknya (suami) sudah nggak sanggup lagi," ungkap SR di Mapolsek Cibadak, Selasa (24/9/2019).
Mendapati kenyataan itu, SR lantas mengajak kedua anak kandungnya untuk inces.
Adegan itu dilakukannya ketika sang suami pergi bekerja sebagai buruh serabutan.
"Lebih banyak begituan dengan yang gede, karena sudah gede (dewasa) sama yang 16 tahun tiga kali. Kalau sama yang 14 tahun dua kali," kata SR.
Perilaku menyimpang ini dilakukan SR karena kerap menonton video mesum bersama anaknya.
Maka dari itu, mereka pun terpengaruh hingga nekat melakukan inces untuk memenuhi hasrat seksualnya.
"Sering menonton video porno dari telepon genggamnya. Keduanya berhalunisasi lalu melampiaskan dengan ibu kandung," ujar Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi seperti yang dimuat Kompas.com.
Sang ibu ternyata tak melarang perbuatan buruk anaknya. Ia malah ia yang berinisiatif melayani saat kedua anaknya ingin berhubungan intim.
"Ibunya ini juga bukannya melarang, malah meladeni setiap anaknya mau hubungan intim," katanya.
Bahkan SR pernah melakukan hubungan intim dengan kedua anaknya sekaligus.
Kedua anak kandung SR juga memperkosa adik tirinya yang masih berusia 5 tahun yang kemudian mereka bunuh.
"Selain kepada ibunya, kedua pelaku ini juga kepada adik angkatnya," kata Kapolres Sukabumi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar