Instagram/Sulaiman Hardiman
Sulaiman Hardiman
Sulaiman mengatakan demonstrasi bisa dilakukan secara damai dan beradab namun tetap memberikan tekanan.
Baca Juga: Beri Bom Molotov dan Tentukan Target Agar Terjadi Kerusuhan Seperti 1998 pada Aksi Demo 30 September, Inilah Sosok SS, Dosen Sekaligus Caleg dari Partai Besutan Tommy Soeharto
Dirinya kemudian menyinggung tuduhan masyarakat tentang Polri yang dekat dengan para penguasa.
"Bila Polri sampai bermesraan dgn penguasa, maka belajarlah pada sejarah tentara di zaman Orba, tentara akhirnya terpuruk dan tumbang secara politik dikala itu"
Sulaiman mengingatkan kalau hal tersebut terjadi tentu saja akan memakan banyak korban.
Baca Juga: Disemprot Hingga Mati Kutu Saat Jalani Rekontruksi, Begal Sadis di Lumajang Sampai Cium Tangan dan Kaki Emak-emak Lantaran Takut Diamuk Warga
Dirinya kemudian menambahkan pesan tentang tugas polisi yang sudah berjalan sebaiknya dalam mengatasi demonstrasi akhir-akhir ini.
"Kami juga sangat yakin bahwa Polri bukanlah institusi yg sempurna layaknya malaikat, namun kedamaian yg kita nikmati dihari kemarin hingga hari ini terjadi “sedikitnya” juga berkat campur tangan kepolisian kita,"
"Mari bersama menjaga dan mengingatkan Polri kita, Bravo POLRI... negara membutuhkan darma baktimu," tutup Sulaiman di unggahan tersebut.
View this post on Instagram
Bila anda SENANG ketika Polri secara institusi dihinakan dan tdk dipercaya lagi, maka anda BUKANLAH warga negara yg baik dan waras . Tidak semua kerusuhan di negeri ini gagal ditangani oleh Polri. Masih banyak daerah2 yg melakukan demonstrasi besar2an tetapi dapat ditangani dgn baik . Akhir2 ini perbincangan di masyarakat kita menuduh Polri “bermesraan” dgn penguasa, sehingga bermunculan pernyataan maupun video2 di media sosial yg secara direct menyerang kepolisian . Para sahabatku... coba anda bayangkan apa yg anda lakukan bila menjadi polisi yg bertugas menjaga stabilitas kamtibmas dihadapkan pada massa yg berskala besar, cenderung tdk terkendali, reaktif, dan tdk terduga...? . Sambil membaca tulisan ini di hp anda, tentu akan banyak variasi jawaban yg bisa anda sampaikan... . Namun bila anda berada di lapangan menghadapi massa yg kami maksud secara langsung maka saya menjamin 100% bulu kuduk anda akan berdiri dan rasa horor akan menghinggapi anda. Namun karena anda sbg petugas, anda harus tetap berdiri disitu, tdk boleh mundur dan tetap menjalankan tugas hingga tuntas . Ketika petugas tdk memiliki ketegasan dlm menangani massa maka akibatnya tentu sangat fatal bagi kita semua . Sebagai warga negara yg baik dan maju, sudah saatnya demonstrasi dilakukan secara beradab dan damai dengan tetap memberikan “tekanan”. Hindari cara2 masyarakat kuno yg jelas2 merugikan kita semua . BILA Polri sampai bermesraan dgn penguasa, maka belajarlah pada sejarah tentara di zaman Orba... tentara akhirnya terpuruk dan tumbang secara politik dikala itu . Tentu kita tdk menginginkan semua itu terjadi karena sudah pasti akan banyak memakan KORBAN . Kami juga sangat yakin bahwa Polri bukanlah institusi yg sempurna layaknya malaikat, namun kedamaian yg kita nikmati dihari kemarin hingga hari ini terjadi “sedikitnya” juga berkat campur tangan kepolisian kita . Mari bersama menjaga dan mengingatkan Polri kita, Bravo POLRI... negara membutuhkan darma baktimu
A post shared by sulaiman hardiman (@sulaiman_hardiman) on Sep 27, 2019 at 10:02am PDT
Baca Juga: Memiliki Paras Ayu, Stephanie Poetri, Putri Titi DJ Ini Tak Mau Dompleng Nama Besar Ibunya untuk Masuk Dunia Tarik Suara
Unggahan tersebut kemudian mendapatkan berbagai macam reaksi dari netizen.
"Terima kasih Komandan atas pencerahannya, semoga masyarakat menjadi mengerti," tulis akun fxsuyadi.
"Siap bang terima kasih, TNI POLRI dan masyarakat tetap solid. NKRI harga mati," tulis akun kurdaely.
Baca Juga: Pamerkan Foto Masa Lalu, Transgender Ini Akui Sering Nagis Apabila ada Razia Potong Rambut di Sekolahan
Kini unggahan Sulaiman Hardiman sudah disukai sebanyak lebih dari 1990 kali.
(*)
PROMOTED CONTENT
Video Pilihan
Komentar