"Dia adalah anak yang baik hingga akhirnya ia bertemu dengan beberapa orang yang mencuci otaknya pada usia 20 tahunan," ujar Alia.
Alia Ghanem mengatakan bahwa Osama telah menghabiskan semua uangnya untuk pergi ke Afghanistan dengan alasan melakukan bisnis.
Namun pihak keluarga sangat kesal dan kecewa setelah tahu bahwa Osama ke Afghanistan untuk menjadi seorang jihadis.
Ibunda Osama menolak jika anaknya dikatakan sebagai dalang dari peristiwa teror yang dikenal dengan kode 9/11.
Alia tetap menganggap orang-orang yang mencuci otak anaknyalah yang harus disalahkan.
Keluarga Osama di Arab Saudi mengaku mereka terkejut dan tercengang ketika berita tentang kekejaman serangan World Trade Center muncul di media masa.
Mereka juga baru tahu dua hari kemudian bahwa Osama yang memimpin Al Qaeda ada di balik serangan itu.
Ahmad yang merupakan saudara tiri Osama mengatakan bahwa semua anggota keluarga, dari yang paling muda hingga tua merasa malu atas perbuatan Osama.
Sementara Alia selama ini hanya tahu sisi baik putranya.