Namun dirinya menyangkal kalau hal tersebut disebabkan oleh badai supertopan hagibis.
Marufin mengatakan kalau fenomena langit ungu tersebut justru datang akibat letusan Gunung Raikoke dekat Semenanjung Kamchatka Rusia pada bulan Juni lalu.
Warna yang terbentuk menurutnya disebabkan oleh hamburan sinar matahari oleh partikel-partikel erosol asam sulfat.
Asam sulfat berasal dari SO2 produk letusan. Menurut Marufin, ada sedikitnya 14 milyar ton SO2 disemburkan ke langit pada letusan tersebut.
Pengukuran dengan balon udara stratosfer pun menunjukkan konsentrasi aerosol asam sulfat di lapisan atmosfer mencapai 20 kali lipat di atas normal.
Dikutip dari Japan Times, hingga saat ini tercatat dua orang tewas dan sembilan orang hilang akibat bencana supertopan tersebut.
Wilayah Ichibara yang baru saja dilanda badai topan Hagibis
(*)