Sepulang belanja di pasar, para pedagang nasi goreng langsung bekerja menyiapkan bahan makanan untuk besok hari.
Abdul mengaku, ia sampai tidak sempat tidur untuk menyiapkan bahan-bahan tersebut.
"Bikin kerupuk saja goreng 10 kg saja bisa 2 jam, belum masak nasi 2 jam. Kalau yang punya dua dandang besar bisa sekali masak, kalau yang dandang nya kecil bisa dua tiga kali," tutur Abdul.
Ia sendiri baru bisa memejamkan mata sebentar pada pukul 03.00 WIB.
Saat azan Subuh berkumandang, ia langsung bersiap berangkat ke Monas.
"Kalau belanja kemarin keluar sejuta lebih, telor ayam 10 kg, ayam lima ekor, terus buat bumbu ada kemiri bawang-bawangan, udang rebon, cabai 1 kilo," ucap Kartono.
Tepat pada pukul 12.00 WIB, semua pedagang nasi goreng mulai memasak dan menyediakan untuk setiap orang yang lewat di sana.
Saat ini hampir separuh dari nasi goreng itu telah habis dimakan relawan yang hadir di Monas.
Keberadaan nasi goreng gratis itu sangat membantu mereka karena tidak ada pedagang yang lain yang diperbolehkan berjualan di lokasi tersebut.(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar