“Selain masih angin, atap rumah juga rusak. Aliran listrik padam. Tidak bisa masak dan makan,” ujar Poniran.
Menurut Poniran sejak melanda Sabtu malam, hembusan angin sebenarnya sudah reda pada Minggu pagi.
Namun Minggu siang angin kembali berembus kencang sambil membawa pasir dan debu dari lahan pertanian yang kering.
“Biasanya angin berembus kencang disertai debu dan pasir namun hanya sesekali, setelah itu berhenti.
Kali ini angin berembusnya lama,” tambah Ngatimun.
Sumberbrantas sendiri merupakan desa tertinggi di Batu yang berada di lereng Gunung Arjuna.
Menurut warga angin kencang biasa terjadi di desa mereka setiap jelang pancaroba.
Source | : | YouTube,Surya.co.id |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar