Baca Juga: Prabowo Subianto Sudah Mantap Jadi Menteri Jokowi, AHY Tak Kunjung Datang ke Istana, Ada Apa?
Hingga menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua, keadaan ekonominya tak kunjung membaik.
Bahkan, saat menginjak semester enam, Bahlil mengaku pernah mengalami busung lapar.
Belajar dari pengalamannya itu, Bahlil kemudian bertekat untuk bisa keluar dari kemiskinan.
3. Jadi pengusaha
Tekad yang kuat untuk keluar dari rantai kemiskinan telah membawa Bahlil pada kesuksesan.
Usai menyelesaikan pendidikannya di bangku kuliah, Bahlil bersama temannya kemudian membangun perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi.
Tak main-main, peran Bahlil dalam perusahaan ini adalah sebagi direktur di wilayah Papua.
Namun, tak lama setelahnya, Bahlil memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang telah ia rintis bersama teman-temannya itu.
Berbekal dividen sebesar Rp 600 juta, Bahlil lalu membangun perusahaan perdagangan (trading) kayu.
Source | : | Sosok.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar