Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID -Basuki Hadimuljono baru saja dilantik menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (23/10/2019).
Ini merupakan kali keduanya Basuki Hadimuljono menjabat sebagai Menteri PUPR.
Sebelumnya Basuki juga menduduki jabatan yang sama pada era Pemerintahan Jokowipada 2014-2019.
Kini, Basukiakan kembali bertugas menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Dibalik sosoknya sebagai Menteri PUPR dua periode, ternyata Basuki Hadimuljono punya kisah-kisah menarik selama dirinya menjabat.
Tak seperti menteri lainnya, Basuki ternyata memiliki ponsel jadul yang hanya memiliki fitur SMS dan telepon saja.
Dikutip dari Tribun Jakarta, hal tersebut diketahui dalam unggahan akun Instagram, @KemenPUPR, Senin (7/10/2019).
Dalam unggahan tersebut, Basuki tampak memegang HP-nya yang berwarna hitam.
HP tersebut bukan ponsel touchscreen yang biasanya sering dipakai oleh kebanyakan orang.
Dalam keterangan unggahan, Basuki tampak berfoto bersama dengan Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte di Bandara Halim Perdana Kusuma, Senin (7/10/2019).
Mereka berdua tampak memamerkan ponsel kecil berwarna hitam yang memiliki keyboard. Ponsel tersebut berukuran persegi panjang dengan keypad 12 tombol.
Ternyata ponsel yang dipegang oleh Mark tersebut adalah miliknya.
Kedua tokoh penting tersebut ternyata sama-sama masih menggunakan ponsel jadul.
Tak hanya itu, Basuki juga punya kisah soal pengorbanan besarnya sebagai seorang menteri yang menjalankan tugas negaranya.
Ketika menjabat sebagai menteri dalam periode pertama, ada hal berharga yang harus dikorbankan oleh Basuki.
Hal berharga tersebut adalah Rumah pribadi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono terkena rencana penggusuran.
Rumah Basuki yang terletak di Bekasi, Jawa Barat itu, menjadi bagian dari lokasi proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Dilansir dari Kompas.com, saat wartawan meminta konfirmasinya mengenai hal ini, awalnya Basuki menolak menjawab.
"Enggak penting ah, yang kayak gitu ditanya-tanyain terus," ujar Basuki saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Namun, akhirnya ia memberikan pernyataan.
Basuki menyebutkan, berdasarkan peta proyek Tol Becakayu yang terletak di tepi saluran air Kalimalang, jarak antara rumah dengan saluran itu 15 meter.
Ternyata, proyek jalan tol itu sendiri membutuhkan lahan seluas 24,7 meter.
"Jadi, kena," ujar Basuki.
Basuki sendiri baru mengetahui hal tersebut ketika ia merasa perkembangan kelanjutan proyek tol ini dianggapnya lambat.
"Saya tanya kok lama banget kenapa? Ternyata gara-gara enggak berani, kan," ujar Basuki.
Kontraktor pun akhirnya menginformasikan bahwa proyek tol itu harus "memakan" lahan kediaman sang menteri.
"Saya dikasih tahu, ini Pak jalurnya. Lah ini rumahnya (saya). Terusin, jangan dibelokin ya. Karena ini kan yang paling optimal," ujar Basuki.