Menurut biografi yang diposting di forum jihad pada Juli 2013, ia meraih gelar master dan PhD dalam studi Islam dari Universitas Islam Baghdad (Universitas Irak).
Selain itu, dia disebut merupakan ulama di Masjid Hanbal Ahmad Ibn Imam di Samarra pada sekitar invasi pimpinan AS ke Irak tahun 2003.
Ia pun lantas terjun ke dunia militan hingga pada tahun 2014 ia mengumumkan pembentukan khilafah.
3. Punya Kekayaan £ 2,6 Miliar atau Rp 46 Triliun dan Sumber Kekayaannya
Dilansir dari laman express.co.uk, kekayaan bersih ISIS sebanyak 2,6 Miliar Dollar Pound sterling alias Rp 46 triliun lebih.
Pasalnya, pada puncak kekuasaannya, keiompok Islam radikal itu menghasilkan jutaan pound sterling sehari dari penyelundupan minyak, pemerasan, pencurian, dan perdagangan manusia.
Sebagian besar pendapatannya berasal dari operasi minyak yang henghasilkan sekiar £ 350 jua pada tahun 2015.
ISIS menguasai sebagian besar Suriah utara yang kaya minyak dan Irak, juga menguasai sekitar 40 persen produksi gandum Irak dan 80 persen produksi kapas Suriah.
Uang itu diinvestasikan dalam bisnis yang sah, termasuk peternakan ikan Irak dan skema jasa keuangan di Timur Tnegah dan Turki, menurut harian Prancis Le Monde.
Kekayaan ISIS tersebut digunakan untuk membayar gaji para pejuang sampai batas tertentu untuk mengatur kekhalifahan dan membayar pegawai sipil.