GridHot.ID- Ranavalona I lahir pada tahun 1778 dengan nama Ramavo.
Saat Ramavo masih kecil, ayahnya memperingatkan Raja Andrianampoinimerina (1787–1810) mengenai rencana pembunuhan yang didalangi oleh Andrianjafy, paman sang raja yang sebelumnya telah diturunkan dari takhta oleh Andrianampoinimerina.
Sebagai balasan karena telah menyelamatkan nyawanya, Andrianampoinimerina mempertunangkan Ramavo dengan putranya, Pangeran Radama, yang telah diangkat oleh raja sebagai calon pewarisnya.
Baca Juga: Pertalite Lebih Baik Dibandingkan Pertamax, Seorang Mekanik Bengkel Umum Berikan Penjelasan
Dengan demikian, ketika Radama menjadi Raja Radama I, Ranavalona menjadi istri yang pertama dari dua belas istri.
Dalam posisi ini, berarti kelak anak-anaknya yang akan menjadi pewaris takhta.
Namun, Raja Radama dan Ranavalona tidak pernah memiliki anak.
Keadaan ini bertambah buruk ketika Raja meninggal setelah serangan sifilis.
Pewaris yang berhak atas tahta adalah Pangeran Rakotobe (keponakan Radama), namun tradisi Malagasi tetap menganggap jika Ranavalona melahirkan anak meski bukan keturunan Radama tetaplah dapat mewarisi takhta.
Ranavalona yang menjunjung tinggi tradisi lokal telah mendapat banyak dukungan dari para rakyatnya yang tradisionalis.