"Begitu saya berumur 17 tahun dan punya KTP, saya baru mulai diberikan pelajaran mengemudi dan setelah saya memiliki SIM, saya baru boleh mengendarai kendaraan."
"Selama saya belum memiliki SIM, saya sama sekali tidak boleh bawa kendaraan. Itu bentuk implementasi Bapak menegakkan aturan hukum, bahkan di keluarga," katanya.
Ayahnya juga selalu mengajarkan kepadanya untuk selalu mengutamakan ibu.
"Ia menanamkan ke saya untuk selalu mengutamakan ibu," katanya.
Ilham yang saat ini menjadi siswa Akademi Kepolisian tingkat III ini mengatakan bahwa keputusannya untuk menjadi polisi adalah keputusan pribadi.
"Seluruhnya keinginan saya. Sejak SMA, mengajukan untuk ke SMA Taruna Nusantara, semua saya siapkan untuk masuk polisi. Figur ayah sebagai motivasi. Tapi keputusan ini (jadi polisi) jalan hidup saya," katanya.
Sementara ayahnya, Idham Azis mengamini bahwa ia menerapkan kedisiplinan di keluarganya.
Bahkan Idham menyebut anaknya pernah ditilang polisi dan dengan tegas ia mempersilakan polisi untuk memproses pelanggaran lalu lintas yang dilakukan anaknya.
"Anak saya pernah ditilang, saya bilang tangkap dan proses," kata Idham.