Bahkan berkat pencapaian itu, Easterbrook sempat menerima kompensasi gaji hingga 15,9 juta dolar AS selama setahun.
Nilai itu setara dengan Rp 223 miliar.
Kini dengan dipecatnya Easterbrook, dirinya tak lagi dapat menikmati gaji tersebut.
Easterbrook sendiri mengatakan kalau keputusannya menjalankan hubungan tersebut merupakan suatu kesalahan.
Tapi dirinya menerima keputusan perusahaan tersebut atas dasar karena kesalahannya sendiri.
Easterbrook sendiri sudah bercerai dan memiliki tiga anak dari pernikahannya.
Namun karirnya harus jatuh saat ingin menjalin hubungan baru.
Easterbrook sudah menjadi CEO di perusahaan tersebut sejak 2015.
Bahkan dirinya juga menjadi kepala operasi area Inggris Raya sebelum menjadi CEO.