Mantan staf Gubernur DKI Jakarta ke-15 Ahok ini mengaku menemukan sejumlah anggaran janggal seperti anggaran untuk pasir senilai Rp 52,16 miliar.
Ima bingung lantaran anggaran pasir masuk dalam Biaya Operasional Pendidikan SMP dan SMK.
"Ini pasir di situ tertulisnya untuk alat peraga sekolah. Totalnya Rp 52 miliar buat apa itu? Dia di SMKN (jurusan) bisnis manajemen. Memangnya bisnis manajemen ada pasirnya?" jelas dia.
Ima mengungkapkan, anggaran pasir tersebut masuk dalam anggaran Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat.
"Jadi pasir itu adanya di koloman aja di penyediaan BOP SMPN terus ada di BOP SMK jurusan bisnis manajemen terus ada lagi di BOP SMK teknologi pengadaan pasir ini nih. Terus ada lagi di wajib belajar 12 tahun, enggak tau apa yang digunakan dari pasir," tutur dia.
Diketahui,Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta membuka lowongan magang untuk bekerja bersama Fraksi PDI-P.
"Jadi kita mau ajak mahasiswa mereka ada yang fresh graduate ada yang sudah kerja mereka cuti mereka mau sumbangsih pikiran tenaga di sini sih," ujar Ima saat ditemui di ruangannya, lantai 4, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019).
Peserta magang akan ditempatkan di 3 bidang yaitu bidang budgeting, control, dan legislatif.