"Kepalanya dipukul pakai kayu, terus dihantukkan ke lutut atau ke mana sampai hidungnya patah," ujar Muchtar.
Sang guru yang sedang mengajar dikatakan membiarkan kejadian tersebut berlangsung.
Bahkan pihak sekolah menyebutkan kalau kejadian itu hanyalah candaan saja.
"Pihak sekolah bilang cuma bergurau dan bercanda," ujar Muchtar.
"Tapi apa iya bergurau sampai patah hidung gitu. Sementara keponakan saya mengaku dipukul pakai kayu dan dihantukkan (kepalanya) oleh dua orang teman sekelasnya," imbuhnya.
Hingga akhirnya pihak keluarga korban membuat laporan ke Polresta Pekanbaru untuk mengusut kasus tersebut.
Humas Polresta Pekanbaru juga sudah mengonfirmasi mengenai laporan tersebut.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, kejadian tersebut sempat diunggah melalui akun facebook Rani Chambas pada Kamis (7/11/2019) sekitar pukul 10.31 WIB.
Namun postingan tersebut kini telah dihapus dari akun tersebut.