Dilanjutkan dengan diuji terbang oleh pilot Rusia dan Indonesia, baru kemudian serahkan secara resmi oleh Kementerian Pertahanan kepada TNI AU.
Pengirim jet tempur oleh Rusia yang diantar langsung memang berbeda dibandingkan USAF yang kerap mengantarkan sendiri jet-jet tempur F-16 yang dibeli oleh Indonesia dengan cara menerbangkannya.
Tapi USAF juga tetap mengirimkan para teknisi F-16 yang didatangkan dari pangkalan militer AS terdekat, misalnya dari Okinawa, Jepang.
Kehadiran para teknisi pesawat tempur di lingkungan Lanud yang kemudian menginap di mes yang sudah disiapkan ternyata kerap membuang tegang dan repot para Polisi Militer TNI AU.
Tapi bukan teknisi dari USAF yang kerap membuat para Polisi Militer TNI AU tegang tapi para teknisi dari Rusia.
Pasalnya para teknisi Rusia secara diam-diam kerap membawa minuman keras kegemaran mereka, Vodka.
Bagi para teknisi Rusia usai bekerja memberesi Sukhoi rupanya sudah biasa istirahat sambil minum Vodka seperti para teknisi jet tempur USAF yang suka minum bir.
Minum Vodka sambil beristirahat di udara dingin seperti di Rusia memang akan berpengaruh posiitif karena bisa menghangatkan badan.
Tapi jika Vodka diminum di daerah tropis seperti di Indonesia malah bisa berakibat fatal dan berujung pada kematian.Apalagi jika minuman keras yang dikonsumsi para teknisi Sukhoi itu sampai dioplos.