Para dewa sudah meminta ijin agar keduanya menggeser kegiatannya tersebut.
Namun kedua empu menolak keras permintaan para dewa dengan alasan keris hampir jadi.
Dewa Krincingwesi yang marah kemudian mengangkat puncak gunung Jamurdipo yang kemudian dilemparkan ke lokasi kedua empu.
Efeknya kedua empu terkubur puncak gunung tersebut hingga mati.
Peristiwa tersebutlah yang membuat gunung itu diberi nama Gunung Merapi yang artinya tempat perapian kedua empu.
Hingga akhirnya Merapi diyakini memiliki keraton makhluk halus yang dipimpin roh Empu Rama dan Empu Permadi.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Sengatannya, Tawon Ndas Kembali Merenggut Nyawa 2 Warga Klaten
Roh keduanya juga disebut sebagai Eyang Merapi.
Berdasarkan mitos para masyarakat, bila Merapi meletus dan kemudian memakan korban, maka korban tersebut menjadi abdi dalem di keraton.
Namun adapula mitos yang mengatakan korban gunung Merapi merupakan hasil dari keserakahaannya mereka.