Bom yang dipicu melalui gelombang radio pun meledak menghancurkan mobil Chevrolet bersama isinya.
Tak hanya Salameh dan empat pengawalnya yang tewas, empat orang lain yang sedang melintas juga turut tewas.
Mossad dan rakyat Israel pun merasa puas dengan tewasnya Salameh karena dendamnya terbalas.
Tapi tewasnya Salameh ternyata tidak mampu menghentikan aksi teror terhadap Israel.
Gerakan teror Black September bahkan menjadi momentum internasional bagi terorisme grobal untuk melancarkan serangan ke seluruh dunia.
Aksi terorisme di AS pada 9 September 2002 yang menghancurkan dua gedung kembar WTC di New York bahkan memanfaatkan bulan September sebagai ikon aksi pembalasan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Ali Hassan Salameh, Teroris Flamboyan yang Bukan Hanya Diburu oleh Mossad tapi Juga oleh Banyak Wanita"
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar