Cardoso mengatakan, dirinya tidak merasa heran bila para pasien mencari pengobatan alternatif agar ada pilihan lain.
Namun, menurut dia, orang-orang juga harus mengetahui bahwa ada lebih banyak kerugian dibandingkan keuntungan yang mereka dapat bila melakukan pengobatan herbal.
"Tujuan tertinggi dalam kedokteran penting untuk diingat: jangan membahayakan," katanya.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Sengatannya, Tawon Ndas Kembali Merenggut Nyawa 2 Warga Klaten
Dalam situs webnya, Cancer Research UK, disebutkan beberapa terapi alternatif yang bisa mengganggu perawatan konvensional yang seharusnya berjalan.
Dalam lamannya juga, lembaga itu mengungkapkan bahwa selama pengobatan kanker, para pasien harus menghindari beberapa makanan dan minuman, seperti jeruk bali dan jeruk biasa, karena buah-buahan itu dapat memengaruhi seberapa baik obat kanker dipecah dalam tubuh.
"Bicarakan dengan dokter Anda tentang terapi tambahan yang akan Anda gunakan. Beri tahu mereka sebelum Anda mulai menjalani terapi tambahan, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan kanker," ujarGrete Brauten-Smith, spesialis perawat klinis di lembaga amal Breast Cancer Now.
"Dengan banyaknya informasi yang beredar di internet, tetapi belum terbukti khasiatnya dan minimnya penelitian tentang produk-produk herbal tersebut, maka ada baiknya para pasien berdiskusi dengan para pakar kesehatan agar pasien memiliki informasi akurat yang mereka butuhkan untuk membuat pilihan yang tepat," sambungnya.
Berbicara dalam konferensi tentang kanker payudara, Cardoso mengatakan, terapi seperti yoga, meditasi, dan akupunktur dapat berdampak positif pada kualitas hidup pasien.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar: Tak Ada Bukti Obat Herbal Bisa Sembuhkan Pasien Kanker"