Laporan waratawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Fan timnas Indonesia dikeroyok suporter Malaysia pasca kualifikasi Piala Dunia 2022 di area Stadion Bukit Jalil.
Dikutip GridHot.ID dari Bolastylo, kebenaran akan pengeroyokan suporter timnas Indonesia oleh para suporter Malaysia dibenarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia.
Bahkan, Kedutaan Besar membenarkan adanya penusukan suporter timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang digelar di Malaysia.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI untuk Malaysia, Yusron B Ambary.
Ketika dihubungi Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, ia mengaku mendapat laporan pasca pertandingan.
Laporan itu antara lain adanya pengeroyokan hingga penusukan suporter timnas Indonesia yang dilakukan oleh suporter Malaysia.
Sesmenpora, Yusron mengaku mendapat informasi terdapat suporter timnas Indonesia yang meninggal.
Ia juga menyampaikan terdapat suporter timnas Indonesia yang ditusuk, tetapi suporter tersebut mencoba menahan menggunakan tangan hingga tangannya sobek.
Terkait video yang beredar di media sosial yang menunjukkan pengeroyokan terhadap WNI bernama Fuad, Yusron mengaku telah bertemu dengan yang bersangkutan.
Yusron menegaskan bahwa Fuad sudah berada di Malaysia sehari jelang pertandingan dan menjadi korban pemukulan suporter Malaysia.
Menurutnya paspor dan tas milik Fuad dirampas oleh suporter Malaysia, Yusron pun memberikan bantuan dengan membuat surat perjalanan laksana paspor.
41 suporter dikabarkan telah ditahan oleh pihak otoritas keamanan Malaysia untuk menjalani pemeriksaan dokumen setelah laga yang dimenangkan Timnas Malysia 2-0 itu berakhir.
Menurut Berita Harian, Kepala Polisi Daerah Cheras, Asisten Komisioner Mohamed Mokhsein Mohamed Zon, mengatakan semua suporter itu kemudian dibebaskan setelah selesai proses dokumentasi.
"Total 27 suporter Malaysia dan 14 suporter Indonesia ditahan untuk tujuan dokumentasi," ujarnya.
"Semua dari mereka dibebaskan setelah proses dokumentasi selesai."
Setelah laga selesai, beberapa suporter Malaysia mencoba untuk mempprovokasi pendukung Indonesia yang berkumpul di depan Pintu E Stadion Nasional Bukit Jalil yang dikhususkan untuk pendukung Indonesia.
Saat itu sebagian suporter Indonesia yang masih berada di dalam stadion karena ingin menghindari konfrontasi dengan pendukung Malaysia yang berada di luar.
Dikutip dari Juara.net, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, akhirnya angkat suara soal dugaan kekerasan terhadap beberapa pria yang diyakini suporter Timnas Indonesia.
Syed Saddiq sebelumnya tidak berkomentar mengenai laporan insiden penyerangan terhadap para suporter Timnas Indonesia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Nasional Bukit Jalil pada Selasa (19/11/2019).
Namun, menteri berusia 26 tahun tersebut mengatakan bahwa ia menjanjikan penyelidikan transparan apabila ada laporan yang masuk ke pihak kepolisian.
"Saya sudah meminta pihak kepolisian untuk mengatasi. Kalau ada pihak yang dipukul, tolong suruh dia buat laporan ke pihak polisi," tulis Syed Saddiq mengomentari unggahan Permadi.
"Kami pastikan ada pengusutan dan investigasi yang transparan. Keadilan adalah untuk semua, tak hanya Malaysia atau Indonesia," tulisnya lagi.
Kejadian pengeroyokan hingga menimbulkan korban penusukan yang dilakukan suporter Malaysia ini memicu amarah warga Indonesia.
Salah satunya ditunjukkan oleh presenter Darius Sinathrya dan komedian sekaligus aktor, Arie Kriting.
Kedua tokoh ini sama-sama meminta tanggung jawab Menpora, Malaysia, Syed Saddiq atas terjadinya pengeroyokan dan penusukan suporter timnas Indonesia.
Hal itu disuarakan Darius dan Arier melalui sebuah tulisan yang diunggah pada akun Twitter pribadi.
Darius secara tegas meminta pemerintah Indonesia mengajukan protes resmi terhadap pemerintah Malaysia dan menuntut para pelaku dijerat hukum.
"Beredar video diduga suporter Indonesia dikeroyok oknum suporter Malaysia usai laga kualifikasi PD kemarin. Dorong pemerintah ajukan protes resmi pada pemerintah Malaysia dan tuntut para pelaku dijerat hukum!!" tulis Darius.
Tak hanya itu, Darius bahkan menuntut Syed Saddiq meminta maaf secara resmi dan terbuka kepada korban dan masyarakat Indonesia atas kejadian tersebut.
"Saya menuntut anda Syed Saddiq minta maaf secara resmi dan terbuka pada korban dan masyarakat Indonesia! Redam bara ini dengan bijak. Acuh sama saja anda membiarkan bara berkobar! Jangan caper jika satu hari kejadian ini berbalik!" tulisnya lagi.
Sementara itu, Arie Kriting menanggapi langkah Syed Saddiq yang meminta para korban pengeroyokan untuk melapor kepada petugas kepolisian.
Arie menyebut tindakan yang dilakukan Menpora Malaysia memalukan.
"Segini saja penyikapannya? Memang kelihatan meremehkan bangsa Indonesia saja mereka ini sih," tulis Arie Kriting.
"Giliran jadi korban, minta disikapi sedemikian rupa. Sampai Menpora kita ketemu langsung. Giliran orang kalian yang biadap, cuma suruh orang kita buat laporan. You memalukan lah," imbuhnya.
Tidak sampai disitu, dalam unggahannya yang lain Arie Kriring bahkan menghimbau untuk tidak perlu menjadi satu rumpun dengan orang tidak beradab.
"Di Indonesia terjadi ricuh, menteri mereka ditemui. Menpora saat itu melayangkan permintaan maaf resmi," tulis Arie lagi.
"Ketika di Malaysia, mereka melakukan pemukulan dan pengeroyokan. Menterinya ngetwit, suruh orang kita bikin laporan.
"Kita tidak usah serumpun sama orang tidak beradab," imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, di platform sosial media Twitter trending tagar Ganyang Malaysia #GanyangMalaysia yang dipopulerkan oleh netizen Indonesia, sebagai bentuk kekesalan atas insiden yang terjadi pada suporter Indonesia di Malaysia tersebut.(*)