Pasukan khusus Korea Utara mengemban misi pengintaian (reconnaissance), memotong jalur komunikasi, serbuan mendadak, dan menghancurkan jalur suplai musuh.
Selain itu,pasukan khusus Korea Utara juga ditugaskan untuk misi penghancuranpos komando dan lapangan terbang, penculikan atau pembunuhan terhadap tokoh politik dan militer yang menentang Kim Il Sung serta pemimpin Korut terkini, Kim Jong Un.
Diketahui, adabeberapa metode yang dipakai dalam infiltrasi oleh pasukan khusus Korea Utara.
Yaitu bisa melewati lorong bawah tanah di bawah garis demilitarization zone (DMZ), menggunakan pesawat terbang tanpa mesin (glider), atau kapal selam mini dan perahu yang beroperasi di sepanjang pantai.
Bila diperlukan, mereka secara diam-diam bahkan bisa menyerang konsentrasi pasukan AS yang berpangkalan di Jepang.
Hingga saat ini, Korea Utara sedikitnya telah mengembangkan pasukan operasi khusus mereka.
Misalnya saja pada awal 2003, mereka memiliki 203 Special Forces Brigade dan 18 batalion lebih kecil, dengan total kekuatan mencapai 100.000-120.000 prajurit.
Sementara itu, berdasar data yang dimiliki militer Korea Utara, pada tahun 2017, Korea Utara sedikitnya telah memiliki 200.000 personel pasukan khusus yang mana jika ditilik dari sisi jumlah merupakan yang terbesar di dunia.
Unit-unit pasukan Korut dipecah ke dalam tiga kelompok, yakni pengintaian (reconnaissance), infanteri ringan, dan sniper.