Gridhot.ID - Rindam XVIII/Kasuari baru saja meluluskan 150 prajurit infanterinya.
150 prajurit ini pun bukanlah dari kalangan sembarang karena mereka semua merupakan putra asli Papua.
Bahkan dipercaya, para prajurit ini bisa membuat Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kocar-kacir dibuatnya.
Mereka diyakini mampu mengimplementasikan segala kemampuan yang dimiliki untuk menjadi Prajurit Infanteri yang andal dan selalu berhasil dalam setiap medan penugasan.
Sebelumnya, aparat sipil juga mencoba melakukan perlawanan terhadap KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Pembaretan terhadap 150 prajurit Infanteri asli Papua itu baru pertama kali dilakukan Rindam XVIII/Kasuari, Senin (25/11/2019).
Mereka telah mengikuti Latihan Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan Siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama (Dikjurta) di Pantai Ransiki, Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat.
Dikutip dari situs kasuari18-tniad.mil.id, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau yang bertindak selaku Inspektur Upacara, membacakan amanat tertulis Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Kodiklatad) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso.
embed
Dalam amanatnya, Danpussenif Kodiklatad mengatakan bahwa Latihan ‘Yuddhawastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan’ merupakan bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari perjalanan hidup seorang Prajurit Infanteri.