Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto terus memperlihatkan 'kemesraan' pasca Pilpres 2019.
Meski pernah berseberangan selama Pilpres 2019, Megawati dan Prabowo kini terlihat akur.
Terlebih ketika rival Presiden Joko Widodo itu kini telah menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Melansir dari Kompas.com, Megawati menceritakan persahabatannya dengan Prabowo yang telah terjalin sejak lama.
Menurutnya, persahabatannya dengan Prabowo merupakan bentuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Sebab, meskipun kerap berbeda kubu politik, tetapi keduanya tetap menjalin hubungan baik.
"Kenapa Pak Prabowo, sampai orang bingung kok saya bisa sobatan sama Prabowo Subianto? Memangnya kenapa? Karena kalau buat saya itu Pancasila saya," ujar Megawati dalam acara Presedential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Dalam acara yang turut dihadiri Prabowo itu, Megawati pun menceritakan bagaimana ia menyelamatkan mantan Danjen Kopassus itu dari stateless atau tanpa kewarganegaraan.
Hal itu terjadi saat Megawati menjabat sebagai Presiden kelima RI pada 2001-2004 lalu.
Namun,Megawati tak menyebutkan waktu pastinya.
Ia juga tak menjelaskan permasalahan apa yang membuat status kewarganegaraan Prabowo bermasalah.
Ketua Umum PDI-P ini hanya menceritakan bahwa saat itu ia berang kepada Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI karena Prabowo dibiarkan tak bernegara.
"Dulu saya ambil beliau keleleran (telantar), saya marah sebagai Presiden, siapa yang buang beliau stateless? Saya marah pada Menlu, saya marah pada Panglima. Apa pun juga beliau manusia Indonesia, pulang beri dia itu tanggung jawab," ucap Megawati.
Dikutip dariTribunnews.com (24/7/2019), berikut rangkuman naik turun hubungan Prabowo Megawati.
1. Berkoalisi di Pilpres 2009
Prabowo dan Megawati pernah berkoalisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.
Keduanya bertarung dalam Pilpres melawan calon incumbent Susuilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berpasangan dengan Boediono.
Pilpres 2009 itu diikuti tigapasangan capres yakni Prabowo-Megawati, SBY-Boediono dan Wiranto-Jusuf Kalla.
Sayangnyadalam Pilpres 2019 itu, Megawati-Prabowo kalah lantaran hanya meraih 26,79 persen suara.
2. Prabowo Tuding MegawatiBerkhianat
Hubungan Prabowo dengan Megawati sempat memanas.
Hal itu terjadi saat Megawati mencalonkan Jokowi sebagai Capres dalam Pilpres 2014.
Saat itu, Prabowo menuding Megawati berkhianat karena telah melanggar perjanjian dalam Pilpres 2009.
Menurut Prabowo, dalam perjanjian yang disebut perjanjian Batu Tulis itu, Megawati bersedia mendukung Prabowo dalam Pilpres 2014.
Namun, kenyataanya Megawati justru mencalonkan Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Jokowi-JK pada akhirnya bertarung dengan Prabowo-Hatta Rajasa.
Baca Juga: Menhub Bocorkan Alasan Sebenarnya Jokowi Pilih MRT Sebagai Lokasi Pertemuan dengan Prabowo Subianto
3. Kembali Berseberangan di 2019
Prabowo dan Megawati kembali berseberangan pandangan politik dalam Pilpres 2019.
Hal itu ketika Jokowi kembali maju sebagai Capres dan berpasangan dengan Maruf Amin.
Jokowi masih diusung PDI-P yang dipimpin Megawati.
Jokowi-Maruf berhadapan dengan Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Prabowo pun kembali kalah.
4. Mega BuatkanNasi Goreng yang Disukai Prabowo
Meski hubungannya dengan Prabowonaik turun, Megawati mengaku persahabatannya dengan Prabowo tetap baik.
Megawati pun sempatmengenang persahabatannya dengan sejumlah politisi yang pernah berbeda pandangan politik.
Mereka di antaranya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Ia menceritakan, salah satu hal yang bisa mendekatkan dia dengan kedua tokoh politik itu adalah dengan makanan.
Megawati mengaku jago membuat nasi goreng yang kemudian terus dirindukan rasanya oleh Prabowo dan Gus Dur.
Bahkan, orang dekat Prabowo sempat menanyakan kepada Megawati kapan akan memasak nasi goreng lagi untuk mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.
Hal itu terjadi saat Megawati dan Prabowo bersama-sama menonton pertandingan pencak silat di arena Asian Games 2018.
"Ada salah satu orang yang dekat dengan Pak Prabowo bilang ke saya, 'Pak Prabowo suka tanyakan lho Bu, kapan mau bikin nasi goreng?'. Karena nasi goreng saya top lho," kata Megawati, (7/1/2019).
Demikian pula dengan Gus Dur yang kerap datang ke rumahnya hanya untuk makan nasi goreng buatannya.
Hal itu, kata Megamenunjukkan kedekatannya dengan para politisi meskipun mereka berbeda sikap.
"Dulu Gus Dur telepon, 'Mbak aku teko (datang) yo, nasi goreng, nasi goreng'. Dia mesti minta nasi goreng. Itu saya bikin sendiri lho," lanjut Megawati.
(*)