Syarat yang pertama yaitu restu ibunya, dan kedua keikhalasan dari sang calon istri.
Pasalnya UAS menyebutkan bahwa calon istrinya itu akan menjadi wanita kedua.
"Sudikah kamu menikah denganku, nanti kau jadi yang kedua, emak ku kan yang pertama," demikian kata-kata UAS.
Maksud dari UAS adalah menjadi wanitanya setelah ibunya.
Selain itu rupanya UAS pernah mengajukan syarat lainnya.
UAS menyebutkan jika kelak menjadi istrinya ia harus siap sering ditinggal olehnya.
"Dia mesti tahu saya adalah ustadz yang tidak memiliki jam kerja, tengah malam ada orang mau sakaratul maut dia panggil saya."
"Ada orang anaknya sakit, dia panggil saya, sehingga jika dia buat jam kerja dia akan tersiksa. Alhamdulillah, dia menyanggupi semua itu dan akhirnya saya nikahi," ungkapnya.
Setelah bersedia dengan syarat itu mereka pun menikah.