Pertama kali, Railgun Cina diperlihatkan pada 2011, dan tengah menjalani pengujian pada tahun 2014, dan laporan terkait dilaporkan oleh CNBC pada tahun 2015 dan 2017.
Ketika senjata tersebut dikalibrasi untuk menyerang, senjata tersebut juga berhasil dipasang di kapal perang, dan mulai di uji coba di laut pada Desember 2017.
Hal ini menjadikannya China mendapatkan tempat satu tempat lebih tinggi di kubu Angkatan Lautnya, ketika prestasi tersebut belum pernah dicapai oleh negara lain.
Sedangkan di kubu Angkatan Laut AS, Railgun baru dikembangkan dan baru dioperasikan dalam beberapa tahun lagi.
Bahkan saat ini Railgun masih dalam pengembangan, dan bersifat rahasia di bawah Kantor Penelitian Angkatan Laut.
Bahkan China sudah mendahuluinya, dengan mengembangkan senjata sebesar ini, yang berasal dari pengerahan sistem rudal di Beijing ke pos terdepan di Laut Cina Selatan.
Railgun milik China juga dipadukan dengan sistem pertahanan pantai yang baru, dan merupakan tambahan yang signifikasi, terhadap militer China di salah satu wilayah yang paling diperebutkan dunia.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online denga judul Intelijen AS: China Ciptakan Senjata yang Membuat Mereka Menjadi Angkatan Laut Terkuat di Dunia, Siap Perang pada 2025.
(*)