Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ritual Makan Otak Manusia Jadi Bukti Hormat Pada Orang yang Dicintai, Siapa Sangka, Kebiasaan Ini Jadi Bumerang Masyarakat Suku Fore di Papua, Penyakit Sapi Gila Teror Tiap Insan

None - Sabtu, 14 Desember 2019 | 19:13
Ilustrasi salah satu suku di Papua
Ancient Origin

Ilustrasi salah satu suku di Papua

Gridhot.ID - Sebuah suku di Indonesia memiliki ritual yang cukup mengerikan untuk disimak.

Salah satu suku yang ada di Papua Nugini ternyata gemar memakan otak manusia.

Namun siapa sangka kalau ritual yang sempat menjadi kebiasaan itu justru jadi bumerang bagi masyarakat suku tersebut.

Baca Juga: Kebelet Ingin Viral, 2 Remaja Ini Mandi Sambil Mengedarai Motor Keliling Kota, Ujung-ujungnya Justru Diciduk Pihak Kepolisian

Menurut investigasi yang telah dilakukan, dengan memakan otak maka mereka, suku Fore, rentan terserang penyakit sapi gila.

Namun disamping itu, mereka juga menjadi kebal terhadap beberapa penyakit lainnya.

Penyakit sapi gila ini pertama kali dikenal di dunia yang lebih luas setelah seorang petugas medis distrik yang bekerja di Nugini memperhatikan bahwa beberapa orang dari suku Fore, yang tinggal di dataran tinggi Papua Nugini, terserang penyakit mematikan.

Baca Juga: Divonis Rehabilitasi 7 Bulan, Jefri Nichol Tiba-tiba Muncul di Konferensi Pers Film Habibie & Ainun 3, Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Bertemu Reza Rahardian

Ilustrasi-Suku suku Papua dengan pakaian adatnya.
Tangkapan layar/Dailystar/Getty Image

Ilustrasi-Suku suku Papua dengan pakaian adatnya.

Para korban akan kehilangan kemampuan berjalan, menelan dan mengunyah.

Pada gilirannya, ini menyebabkan penurunan berat badan dan kematian.

Pada puncaknya, penyakit ini menyebabkan kematian sekitar 2 persen dari suku per tahun.

Baca Juga: Menjerit Kesakitan, Syahrini Keluhkan Kulit Tangannya yang Mengelupas Karena Cakaran Kuku Para Penggemar

Suku Fore melakukan ritual pemakaman yang termasuk pesta-pesta mayat di mana para pria memakan daging dari sanak keluarga mereka yang sudah meninggal sementara para wanita memakan otak mereka.

Namun mereka tidak tahu betapa bahaya itu, karena molekul mematikan hidup di otak manusia yang menyebabkan kematian jika dimakan.

Sedangkan ritual itu dijalankan dengan maksud sebagai tanda hormat untuk orang yang mereka cintai.

Baca Juga: Punya Gelar Mentereng dari Universitas Hukum Ternama, Anak Bungsu Hotman Paris Rela Berlutut di Hadapan Banyak Orang Demi Ikat Tali Sepatu Ayahnya, Benarkah Agar Dapat Warisan?

Setelah ritual makan otak manusia dilarang di Papua Nugini pada 1950-an, penyakit itu pun kemudian mulai menghilang.

Namun, para ilmuwan yang menyelidiki suku itu kini telah menemukan bahwa kebiasaan makan otak suku Fore telah menghasilkan perkembangan resistensi genetik terhadap penyakit.

“Ini adalah contoh yang mencolok dari evolusi Darwin pada manusia," ucap John Collinge dari unit prion Institute of Neurology di University College London.

Baca Juga: Seolah Baik-baik Saja, Warganet Justru Pergoki Syahrini Banting Kiriman Lipstik dari BCL, Sang Penyanyi Dianggap Tak Bisa Menghargai Pemberian Orang

Epidemi penyakit yang memilih perubahan genetik tunggal justru akan memberi perlindungan lengkap terhadap demensia.

Collinge menambahkan bahwa timnya kini melakukan penyelidikan lebih lanjut karena penemuan itu dapat membantu para ilmuwan untuk mengobati berbagai macam penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Jalan ke depan dengan penelitian ini adalah untuk memahami struktur molekul prion yang menyebabkan penyakit ini dan proses yang terlibat.

Baca Juga: Sempat Sandera Aparat yang Baru Selesai Salat Jumat, Ini Kronologi Penyerangan Kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur Pimpinan Ali Kalora, Seorang Anggota Brimob Sampai Kehilangan Nyawa

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Suku Fore di Papua Nugini Doyan Makan Otak Manusia, Begini Akibatnya pada Tubuh Mereka.

(*)

Source : intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x