Setelah diintip nyatanya tak ada satu pun kapal diatas permukaan laut dan cakrawala juga bersih tak ada pesawat terbang melintas.
Komandan lantas bertanya "Juru sonar, berapa baringan dan kecepatan (dari sumber suara baling-baling itu)?"
"Baringan 040 kecepatan 10 knots ... ndan" timpal juru sonar.
Komandan RI Pasopati kembali memelototi periskopnya sekali lagi ke koordinat yang diberikan oleh juru sonar tadi, hasilnya tetap saja nihil.
Insting para awak dan komandan RI Pasopati kemudian bereaksi, yang mendekat ke mereka bukanlah kapal permukaan melainkan sama-sama kapal selam.
Tak mau menunggu lama lagi, para awak RI Pasopasti kemudian mempersiapkan peran tempur untuk menanggulangi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Arah haluan kapal kemudian diubah untuk menyongsong kapal selam asing yang masuk teritori laut Indonesia tanpa izin tersebut.
"Siapkan torpedo untuk ditembakkan" perintah komandan RI Pasopati.
Awak RI Pasopasti kemudian memasukkan torpedo ke lubang peluncuran haluan kapal, siap ditembakkan ke arah kapal selam asing tersebut.