Gridhot.ID -Belakangan ini Diskotek Colosseum mendadak menjadi sorotan publik usai menerima penghargaan Adikarya Wisata untuk kategori nominasi hiburan dan rekreasi-klab pada 2019.
Pemberian penghargaan ini pun menimbulkan kontroversi.
Bagaimana tidak, penghargaan yang sudah diberikan kepadaDiskotek Colosseum Jakartatidak bertahan lama.
Hanya berselang sepekan sejak diberikanpadaSenin (9/12/2019), penghargaan tersebut ditarik kembali.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut ditarik kembali lantaran Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta pernah menangkap pengguna narkoba di diskotek tersebut.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pihaknya telah memberikan surat teguran kepada pemilik usaha usai BNNP DKI Jakarta memberikan surat rekomendasi pasca penangkapan pengguna narkoba.
"Berdasarkan fakta tersebut dari BNN dan ada teguran kepala dinas dan pernyataan dan tahapan-tahapan yang tim tidak cermat berdasarkan fakta tersebut. Maka pemberian penghargaan kepada Colosseum dinyatakan dibatalkan," kata Saefullah, Senin (16/12/2019).
Meski menjadi kontroversi, sebenarnyaDiskotek Colosseum terbilang memiliki prestasi mancanegara yang gemilang.
Lihat saja sederetan kelebihan dan prestasinya berikut ini.
Kelebihan Colosseum Jakarta
Adapun sebelumnya, Diskotek Colosseum Jakarta berhasil meraih penghargaan itu karena dinilai telah berkontribusi terhadap pariwisata DKI Jakarta
"Ada 3 faktor yang diatur dedikasinya, kinerja perusahaan, lalu kontribusi terhadap pariwisata Jakarta ada tim yang itu semua," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Alberto Ali di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Diskotek yang terletak di Jalan Kunir nomor 7, Jakarta Barat, ini memang langganan masuk dalam jajaran diskotek terbaik dunia.
Tak heran jika penghargaan Adikarya Wisata mampu diraih diskotek tersebut.
Dikutip dari laman web International Nightlife Association, Diskotek Colosseum Jakarta menempati peringkat 22 dari 100 klub terbaik dunia tahun 2019.
Bahkan pada 2018, diskotek itu tembus peringkat 11 klab terbaik dunia.
Diskotek Colosseum memiliki luas arena hiburan sekitar 1.000 meter persegi.
Berdasarkan web resmi Colosseum, diskotek itu juga memiliki langit-langit atau plafon setinggi 16 meter yang tidak dimiliki klab lainnya.
Sistem audio yang ada di diskotek itu juga disebut yang terbaik di dunia. Sistem pencahayaan didesain langsung oleh desainer pencahayaan yang mendesain klab terbaik dunia lainnya seperti di Ibiza dan New York.
Menampilkan DJ terbaik dunia
Berdasarkan informasi dari salah satu majalah musik elektronik terbaik dunia DJ Mag, Diskotek Colosseum mampu menampung 2.000 pengunjung.
Colosseum juga masuk daftar 100 klab terbaik dunia versi DJ Mag. Diskotek itu menempati peringkat 97 dunia.
Tiap minggunya, diskotek itu selalu menampilkan atraksi panggung yang memukau.
Konser musik elektronik kerap digelar di diskotek tersebut dengan menampilkan pertunjukkan dari sejumlah Disk Jockey (DJ) ternama seperti Zedd, Sam Feldt, Cosmic Gate, Paul Van Dyk, dan lainnya.
Hingga ditemukan narkoba
Semua kejayaan Colosseum Jakarta itu kini berbalik sejak BNNP DKI merazia Diskotek Colosseum 1001 pada 8 September 2019.
Hasilnya, mereka mengamankan 34 pengunjung yang kedapatan positif mengonsumsi narkotika usai dites urinenya.
Kepala BNNP DKI Brigjen Tagam Sinaga mengatakan, pihaknya sudah memberikan rekomendasi ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terkait temuan itu.
"Sejak beberapa pekan lalu surat rekomendasi sudah kami berikan. Seperti yang sudah-sudah, kalau ada narkoba pasti akan dilakukan penutupan," kata Tagam dalam keterangan tertulis.
Diketahui, Diskotek Colosseum 1001 menjadi satu dari tiga klub malam yang direkomendasikan untuk ditutup oleh BNNP DKI Jakarta untuk ditutup karena ditemukan adanya pengguna yang menggunakan narkoba.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Colosseum Jakarta, Diskotek Terbaik Dunia Tempat Manggung DJ Top hingga Digerebek Narkoba".