Mendengar perkataan Ibu Tien, Ny. Mien menimpali dengan sedikit keheranan.
"Lo, kalau begitu siapa yang mumpuni untuk menggantikan beliau?" ujarnya.
"Biarlah itu diserahkan dan ditentukan oleh Pemilu saja. Aku sudah tidak mau lagi. Aku mau pergi, aku lungo (pergi). Pokoke aku lungo," kata Ibu Tien.
Ny. Mien Sugandhi lantas menyampaikan perkataan Ibu Tien ke orang yang dimaksud.
Tak peduli dengan pesan yang dimandatkan Ibu Tien, petinggi partai Golkar saat itu tetap kukuh menjadikan Soeharto presiden lagi.
Dua tahun setelah Ibu Tien wafat atau tepatnya tanggal 28 Maret 1998, Soeharto dilantik jadi presiden (lagi).
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar