Lulus sebagai mahasiswa terbaik, Sofian kemudian melanjutkan pendidikan ke University of New South Wales (UNSW) dengan mengambil Master of Urban Development and Design dengan Beasiswa ADS.
Dia banyak terlibat dalam proyek-proyek desain di Asia Tenggara dan Indonesia yang memperhatikan aspek sustainabilitas berdasarkan integrasi beragam pendekatan disiplin keilmuan.
Beragam penghargaan telah ia dapatkan, salah satunya adalah sebagai Best Landscape Project, Bintaro Exchange Plaza & Parks, SILA (Singapore Institute of Landscape) Awards di tahun 2016.
Sejumlah proyek yang ia kerjakan selama ada di dalam Urban+ misalnya adalah Taman Kiara Artha di Bandung, Juanda TOD Master Plan Jakarta, Kulon Progo Aerotropolis Yogyakarta, juga Master Plan untuk Suromadu Mixed Use.
Klien yang ia tangani untuk proyek-proyek tersebut pun datang dari beragam kalangan, mulai dari pihak swasta hingga pemerintah.
Selain menjadi praktisi di bidang desain urban, Sofian juga aktif menjadi pembicara dan pemateri di bidang serupa.
Diberitakan Kompas.com, Senin (23/12/2019), konsep yang diusung Urban+ dalam Negara Rimba Rusa yakni menghubungkan manusia dengan alam dan lingkungan serta memanfaatkan potensi sumber daya air sebagai bagian dari kehidupan.
Sebagai pemenang pertama, mereka berhak menerima piagam penghargaan dan hadiah sebesar Rp 2 miliar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sosok di Balik Konsep Ibu Kota Negara "Nagara Rimba Nusa"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar