Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Berani Tabuh Genderang Perang Lawan Ekspor Benih Lobster, Ini Alasan Nekat Susi Pudjiastuti Terang-terangan Skakmat Edhy Prabowo Hingga Ridwan Kamil, Cuma Hal Ini yang Ditakuti Sang Mantan Menteri

Candra Mega Sari - Rabu, 25 Desember 2019 | 19:42
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat sertijab dengan Susi Pudjiastuti di Kementerian KP, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Dokumentasi Kementerian KP

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat sertijab dengan Susi Pudjiastuti di Kementerian KP, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Permasalahan ekspor benih lobster yang dilakukan Edhy Prabowo belakangan menjadi perbincangan hangat.

Pasalnya, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti secara terang-terangan tak setuju jika ekspor benih lobster kembali dibuka.

Meski mendapat berbagai kontra, Edhy Prabowo mengaku tetap akan melakukan ekspor benih lobster.

Baca Juga: Gantikan Susi Pudjiastuti Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo: Tidak Ada Lagi Penenggelaman Kapal

Hal ini disampaikan Edhy saat memberikan sambutan di Rapat Kerja Teknis Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) di Sleman, Kamis (19/12/2019).

"Walaupun ribut di masyarakat silakan saja ribut, wong enggak ngerti materinya kok, enggak ngerti urusannya, kok tiba-tiba ngomong," ujar Edhy seperti dikutip dari Warta Kota.

Susi pun tak bisa diam dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengusulkan beberapa wilayah dijadikan tempat budi daya benih lobster.

Baca Juga: Gercep Jawab Tantangan Hotman Paris, Erick Thohir Aktifkan Kembali Pramugari yang Dilarang Terbang Gara-gara Sebar Foto Oplas Selir Pimpinan Garuda, Sang Pengacara: Terima Kasih kepada Sahabat Saya Menteri BUMN

Susi menilai, orang nomor satu di Jawa Barat itu perlu belajar terkait lobster dan berkomunikasi ke masyarakat apa yang sebenarnya dibutuhkan.

"Mestinya Pimpinan daerah belajar mendalami suatu kebijakan publik sebelum mengatakannya ke publik. Bertanya ke Masyarakat di daerahnya apa yg terbaik untuk mereka & lingkungannya," tulis Susi melalui akun Twitter @susipudjiatuti, Selasa (24/12/2019).

Lantaran hal itu, tidak sedikit dariwarganet yang menanyakan alasan Susi menyuarakan isu yang berkaitan dengan komoditas lobster.

Baca Juga: Ke Yokohama Jepang, Susi Pudjiastuti Ketemu Keluarga Miliarder yang Berperan Besar di Balik Berdirinya Freeport Papua, Bukan Konglomerat Kaleng-kaleng

Bahkan, salah satu akun Twitter @calongurubesar menanyakan alasan Susi menyuarakan isu-isu lobster.

"Ibu Susi saya mau nanya dong, dari sekian banyak budidaya laut, kenapa lobster ini menjadi ketertarikan Ibu sehingga menjadi isu di belakangan hari ini?

Kenapa kita tidak coba mengembangkan budidaya di jenis ikan laut lainnya? Mohon pencerahannya buat saya Bu. Salam Ibu," tulis @calongurubesar membalas cuitan Susi.

Baca Juga: Pertama Kali Berjumpa Susi Pudjiastuti di Pantai Pangandaran 28 Tahun Lalu, Ternyata Ini Panggilan Mesra untuk Sang Mantan Menteri Kelautan dari Mantan Suami

Menjawab rasa penasaran publik, Susi akhirnya buka suara soal alasan dirinya menentang keras ekspor lobster dan budidaya seafood mahal tersebut.

Cuitan Susi Pudjiastuti
Twitter/@susipudjiastuti

Cuitan Susi Pudjiastuti

Susi lantas menjawab pertanyaan netizen melalui akun Twitter pribadinya @susipudjiatuti, Selasa (24/12/2019).

Menurut wanita berusia 54 tahun itu, lobster saat ini ada dalam ancaman kepunahan.

Baca Juga: Aksinya Terekam Kamera Hingga Viral di Sosial Media, Ini yang Dilakukan Susi Pudjiastuti Saat Tak Lagi Menjabat Sebagai Menteri

Susi menilai, lobster merupakan spesies yang tidak dapat dikawinkan dan dikembang biakkan dalam habitat buatan.

Baca Juga: Sehari Sebelum Tenggelamkan Kapal Asing, Menteri Susi Pudjiastuti Berlenggak-lenggok Cantik di Atas Catwalk

"Karena lobster dalam ancaman kepunahan, wacana yang tidak mau tahu dan peduli.

Lobster itu spesies yang belum bisa kita kawinkan dan biakkan di penangkaran.Bibit untuk budidaya pembesaran semua diambil dari alam. Cara Pengambilan bibit ini massal dan mudah, akan cepat menghabiskan stok alam," jelas Susi panjang lebar.

(*)

Source : Twitter Warta Kota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x