"Bagi Kaum Nelayan yang memahami 'Ilmu Titen', gerhana Matahari cincin bisa diartikan sebagai gejolak alam yang berdampak pada pasang surutnya air laut.
Selain itu, pasang surut air laut juga dinilai berbahaya untuk kapal-kapal tradisional," tulis Mbah Mijan.
Sedangkan dari kacamata metafisika, gerhana matahari cincin disebut Mbah Mijan sebagai pertanda akan datangnya bencana alam.
"Metafisika membahas Gerhana Matahari Cincin sebagai pertanda akan datangnya bencana, seperti gempa, tanah terbelah, dan kemarau panjang yang membawa hawa dingin menusuk tulang," imbuhnya.
Menurut Mbah Mijan, dalam ajaran Islam, jika terjadi fenomena gerhana matahari, umat Islam juga dianjurkan untuk berdoa dan tetap waspada.
"Bahkan dalam Islam, kita disunahkan menjalani Shalat Kusuf agar terhindar dari segala bencana dan marabahaya. Mari berdoa, waspada, dan selalu berbagi terhadap sesama.
"Semoga kita dan bangsa ini, selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin," pungkas Mbah Mijan.
(*)