Pasalnya batang susuk atau KB implan tersebut menghilang dari tempat di mana alat tersebut ditanam, yaitu di lengan.
Menurutnya, dokter butuh waktu dua tahun untuk mengetahui lokasi batang KB tersebut.
Hingga diketahui lebih lanjut, bahwa implan itu akhirnya ditemukan terletak di arteri pulmonal kanannya, di mana arteri itu bekerja membawa darah dari jantung juga ke paru-paru.
Hal ini berbahaya karena dapat membuat aliran darah ke jantung dan paru-paru tersumbat atau sering disebut dengan Emboli Paru yang bisa menyabebkan kematian.
Mengenai hal ini, Tania Adib, seorang konsultan ginekolog di Kensington Medical Chambers, mengatakan kepada FEMAIL, bahwa implan kontrasepsi beresiko 'berpindah' jika tertanam terlalu dalam di lengan.
Hal ini membuat Deborah harus menjalani dua tahun sinar X, tes darah, ultrasound, dan berbagai janji dengan spesialis untuk melacak implan yang menghilang itu.
"Petugas medis menemukan implan itu sudah ada di hati saya dan masuk ke dalam arteri pulmonal," kata Deborah.
Implan bekerja selama tiga tahun setelah dimasukkan ke dalam lengan dan dilihat sebagai alternatif pil karena dianggap lebih aman.
"Saya merasa kuat bahwa dengan tidak cukup penelitian tentang kemungkinan risiko dari pemasangan implan dan apa konsekuensinya, itu harus dilarang. Tetapi saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kesadaran sesama perempuan," katanya.
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar