"Kami warga sini semua. Tadi membantu menggali makam kemudian mengangkat jasadnya dari liang lahat lalu disimpan di meja itu (meja autopsi)," ujar Jaja (50), warga Jalan Sekelimus.
Ia kebagian mengangkat jenazah.
Selama autopsi yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga pukul 14.00 itu, warga tidak bisa melihat langsung.
Usai autopsi, warga bisa masuk ke dalam.
"Tadi setelah menggali makam kemudian memindahkan ke meja, kami keluar semua tidak bisa lihat," ujar dia.
Setelah autopsi, jenazah kemudian dibalut kembali oleh kain kafan untuk kembali di makamkan di tempat lain.
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar