Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bikin Gempar Masyarakat Purworejo, Inilah 6 Fakta Soal Keraton Agung Sejagat, Terbentuk Secara Tiba-tiba Usai Kemunculan Sebuah Batu Misterius

None - Rabu, 15 Januari 2020 | 07:42
Heboh Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Sang Raja Ternyata Pernah Janjikan Uang Ratusan Dollar per Bulan Kepada Setiap Orang pada 2016, Sumbernya dari Sini
Facebook

Heboh Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Sang Raja Ternyata Pernah Janjikan Uang Ratusan Dollar per Bulan Kepada Setiap Orang pada 2016, Sumbernya dari Sini

Berikut ini fakta-fakta hebohnya kemunculan Keraton Agung Sejagat yang dikutip Tribunnews dari berbagai sumber.

Baca Juga: Tingkahnya Dianggap Janggal Padahal Ibunya Baru Saja Meninggal, Putri Delina Malah Katakan Ini Pada Teddy, Singgung Kata Sayang Pada Sang Ayah Tiri

1. Sosok Pemimpin

Totok Santosa Hadiningrat disebut-sebut sebagai pemimpin kelompok Keraton Agung Sejagat dan memiliki istri yang bernama Dyah Gitaria, yang kerap dipanggil Kanjeng Ratu.

Totok mengaku, dirinya merupakan Rangkai Mataram Agung yang menjadi juru damai dunia.

"Kita umumkan pada dunia bahwa Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh Kingdom State Tribune Koloni yang ada di seluruh dunia ini, menyatakan sebagai juru damai terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia," ujar Totok di video yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Dikenal Hewan Ramah dan Penolong, Iran Berhasil Ubah Lumba-lumba Jadi Senjata Pembantu Angkatan Laut yang Mengerikan, Mampu Tumbangkan Kapal Selam dengan Sekejap

2. Bantah Kelompok Sesat

Resi Joyodiningrat menuturkan, Keraton Agung Sejagat di Purworejo bukanlah sebuah aliran sesat seperti yang dikhawatirkan warga.

Pria yang dianggap sebagai penasihat Kerajaan Agung Sejagat itu menjelaskan, kelompok tersebut merupakan kekaisaran dunia yang muncul karena setelah berakhirnya perjanjian 500 tahun yang lalu.

Perjanjian tersebut, menurut Joyodiningrat, dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan bangsa Portugis sebagai wakil orang Barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka pada 1518.

Dalam akhir perjanjian itu, setelah berakhirnya dominasi kekuasaan Barat mengontrol dunia, yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra.

Halaman Selanjutnya

Source :TribunJakarta.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x