Ketiga, adalah membersihkan lingkungan warga dari sesaji-sesaji.
"Itulah tuntutan warga dan yang jelas kami tidak ingin terganggu dengan mereka yang datangnya berbondong-bondong.Terutama yang disesalkan adalah sesaji," pungkasnya.
Artikel ini sudah tayang di Tribun Jateng dengan judul: Makna Ukiran Batu di Kerajaan Agung Sejagat Menurut Empu Wijoyo, Dunia di Bawah Naungan KAS
(*)