Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID - Sekian lama bersembunyi di markasnya, Lekagak Telenggen beserta pasukannya sempat muncul di hadapan publik.
Dikutip GridHot.ID dari akun Facebook TPNPB, Lekagak Telenggen, Bridgen Militer Murib, Lerimayu Telenggen beserta pasukannya berjalan kaki menyusuri hutan.
Dalam pernyataannya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menyebut TNI tak mampu berjalanan kaki seperti kelompoknya.
Kelompok separatis itu terang-terangan mengatakan TNI lemah dan bisa tewas dijalan apabila berjalan kaki.
"Pasukan TPNPB berjalan kaki bagai kaki roda besi dalam perang pembebasan nasional.
Jika mampu pasti pasukan Indonesia berjalan kaki seperti Pasukan TPNPB? Tapi tidak mampu, loyoh dan mati di jalan, makanya saat ini TNI menggunakan bom rocket karna tidak mampu mengejar," tulis akun TPNPB, Sabtu (11/1/2020).
Video para KKB Papua yang berjalan menyusuri hutan itu diunggah di kanal YouTube Eko Siwar Official, Jumat (3/1/2020).
Pada video yang berdurasi 2 menit 6 detik itu, tampak beberapa pimpinan KKB dan pasukannya berjalan menyusuri hutan.
Para KKB Papua juga terlihat terus berjalan sambil memegang senjata laras panjang.
Lekagak Telenggen yang berjalan di paling depan mengatakan bahwa KKB berjalan dari Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak hingga Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Sekarang Hari Rabu, dari Ilaga kita jalan, jalan, jalan. Tiba di Wamena hari Minggu, sampai di sana kita istirahat," ucapnya berapi-api.
Tak berhenti sampai disitu, Lekagak Telenggen dan kelompoknya masih melanjutkan perjalanan ke Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Bahkan, kelompok bersenjata itu mengaku terus berjalan kaki hingga perbatasan Gunung Moni.
"Kita tidur tiga malam, tiba di Distrik Beoga selanjutnya keluar."
"Pada tanggal 23 oktober 2019, kita jalan, jalan, jalan sampai perbatasan Gunung Moni," pungkasnya.
Tapi kesombongan Lekagak Telenggen dan anak buahnya rupanya tak berlangsung lama.
Pasalnya, dikutip dari Kompas, pasukan TNI berhasil menemukan dan menyerang markas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Selasa (16/1/2020) lalu.
Dalam serangan tersebut, TNI mengonfirmasi bahwa seorang anggota KKB berhasil dilumpuhkan dalam serangan pertama.
Pihak TNI melakukan serangan jarak jauh saat mulai mendekati markas KKB.
"Anggota kita melihat kekuatan KKB, terus memastikan bahwa itu adalah kelompok bersenjata dan kemudian membuka tembakan jarak jauh. Dari hasil pantauan, satu orang KKB kena," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi, Kamis (16/1/2020).
Hanya saja, pihak TNI tidak dapat memastikan apakah anggota KKB yang tertembak terkena di bagian vital atau tidak.
Menurut Dax, dalam kejadian tersebut, KKB tidak sempat melakukan serangan balasan.
Anggota KKB segera melarikan diri saat mengetahui kedatangan personel TNI.
Salah satu anggota KKB yang tertembak langsung dibawa oleh anggota KKB yang lain.
"Mereka gotong bawa ke salah satu honai. Kemudian kita buka tembakan kedua, baru berhamburan mereka," kata Dax.
Dari pantauan di lapangan, menurut Dax, jumlah anggota KKB yang ada di perkampungan tersebut sekitar 70 orang.
Selain itu, jumlah senjata api yang ada di markas KKB sekitar 20 pucuk senjata.
Namun, setelah para anggota KKB kabur, pasukan TNI tidak melakukan pengejaran.
"Saat ini kita siaga I untuk mengantisipasi adanya balasan dari KKB," kata Dax.
Dax menyebut, KKB yang ada di Distrik Titigi merupakan gabungan dari dua kelompok, yaitu kelompok pimpinan Lekagak Telenggen dan Militer Murib.
Kedua kelompok tersebut sebelumnya bermarkas di wilayah Kabupaten Puncak. Belum diketahui mengapa mereka berada di Intan Jaya.(*)
Source | : | Facebook,YouTube,kompas |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar