"Kami persiapkan semua dengan cepat. Bersih-bersih, siapkan semua menu yang diminta," ujarnya.
Terlepas dari hal terebut, sebuah penelitian dari Mailman School of Public Health pada tahun 2013 menjelaskan bahwa kelelawar adalah binatang yang menyimpan berbagai virus mematikan bagi manusia.
Kelelawar membawa virus Nipah, Hendra, rabies, Ebola, Marburg dan virus corona.
Beberapa penelitian dari Cina, Saudi Arabia, hingga Mexico juga menyebutkan bahwa daging kelelawar dapat menyebabkan sindrom pernapasan akut berat atau severe acute respiratory syndrome (SARS).
Selain kelelawar, beberapa binatang liar seperti burung, ular, marmut, landak, atau unta juga dapat menyebarkan virus corona yang mematikan.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menggelar pertemuan membahas status virus baru pada Rabu (22/1) lalu.
Seusai pertemuan itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, ia membutuhkan lebih banyak informasi mengenai virus baru dan menyebarkannya sebelum dapat menyetujui wabah itu merupakan darurat kesehatan global.
“Ini adalah tantangan yang berkembang dan kompleks. Keputusan tentang perlu atau tidak, darurat, internasional, diambil dengan sangat serius, Keputusan ini hanya saya siapkan dengan persetujuan yang tepat,” kata Ghebreyesus.
Rapat darurat dikabarkan akan diadakan lagi dalam waktu dekat.