Ukurannya pun terbilang jumbo di kelasnya.
Dikutip dari Kompas.com (28/1), Jokowi berkata, "Saya memasuki kapal selam yang tengah bersandar di tepi dermaga PAL di Surabaya ini. Wah, canggih. Panjangnya 61,3 meter, kecepatan maksimal saat menyelam 21 knot, dan kecepatan maksimal di permukaan 12 knot."
Sri Mulyani juga menekankan dalam menjaga ekosistem industri pertahanan lokal yang sehat juga harus diiringi dengan kemandirian.
Salah satu upayanya yakni dengan mengurangi ketergantungan Indonesia pada barang-barang impor.
Pada unggahan tersebut, Sri Mulyani mengatakan, "Presiden Jokowi menegaskan kembali bahwa kebijakan pengembangan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dijalankan harus turut memperkuat industri pertahanan nasional."
"Bersamaan dengan itu, ekosistem industri pertahanan lokal yang sehat juga harus dibangun untuk mencapai kemandirian dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada barang-barnag impor, utamanya pada komponen pendukung industri tersebut," jelasnya.
Sri Mulyani menambahkan, "Keberhasilan pembangunan kapal selam Alugoro menjadikan Indonesia satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam."
Peluncuran dan pemberian nama kapal sendiri dilakukan pada 11 April 2019 di dermaga kapal selam PT PAL Indonesia.
Setelah melakukan kunjungan, Presiden Jokowi bersama dengan Sri Mulyani dan jajaran menteri lainnya melakukan rapat terbatas mengenai kebijakan pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) di PT PAL Indonesia, Surabaya.(*)