Gridhot.ID -Belakangan ini kasus penjual bakso yang diduga menggunakan bahan dasar daging tikus sedang viral di kota Madiun.
Melansir dari TribunSolo.com, kasus ini awalnya terbongkar dari sebuah status Whatsapp yang diunggah seorang pria Madiun bernama ASR Sabtu (25/1/2020) malam.
Namun, setelah di periksa pihak kepolisian dan melalui uji lab,ternyata negatif mengandung daging tikus.
Hasil ini diketahui setelah turunnya Hasil uji lab oleh Balai Veteriner di Boyolali.
"Hasil uji lab, dipastikan bahwa hasil sampel penjual bakso daging di Kecamatan Pilangkenceng dipastikan negatif daging tikus. Bahkan juga tidak mengandung boraks dan formalin," kata Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono saat menggelar press conference di Mapolres Madiun, Jumat (31/1/2020) sore.
Ruruh menuturkan, untuk membuktikan kebenaran ada tidaknya kandungan daging tikus dalam bakso yang menjadi viral itu, polisi mengirimkan sample ke laboratorium milik Balai Veteriner, Boyolali.
Hasilnya, bakso yang viral itu tidak mengandung campuran daging tikus ataupun kaki tikus, melainkan bagian dari daging sapi yaitu bagian mulut.
"Ada tiga hal yg membedakan, satu kemarin yang menempel di bakso tidak terdapat kuku. Kalau kaki tikus asli terdapat kuku. Yang kedua, tidak terdapat telapak kaki, kalau kaki tikus ada telapak kakinya. Ketiga, tidak ada tulang, kalau kaki asli ada tulangnya," ungkapnya.
Atas hasil uji lab tersebut, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak perlu resah dan khawatir mengonsumsi bakso yang dijual oleh SR. Dia juga mengimbau kepada warga agar tidak sembarangan mengunggah informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya ke media sosial.
Dalam press conference sore itu, juga dihadirkan ADR (20) warga Dusun Jatus, Dersa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun dan temannya berinisial DL, selaku konsumen yang memposting video hingga akhirnya viral di media sosial.
Selain itu, polisi juga menghadirkan SR selaku penjual bakso.
Saat ditanya wartawan, SR mengaku mengalami kerugian sejak baksonya menjadi viral karena dianggap terdapat kandungan daging tikus.
"Setelah ramai di dunia maya, omzet saya menurun drastis. Sehari yang beli cuma satu-dua orang. Setelah video itu tersebar ke mana-mana, omset saya biasanya sehari bisa Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta kini menjadi Rp 15 ribu. Semoga omset jualan saya bisa kembali normal," katanya bersedih.
Ia mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisan yang telah membantu untuk membuktikan bahwa bakso yang dijualnya tidak mengandung daging tikus. Dia berharap, konsumennya tidak lagi ragu atau khawatir untuk membeli di warung miliknya.
"Terimakasih kepada Polres Madiun, yang telah membuktikan bahwa tidak ada daging tikus di bakso yang saya jual, hasilnya negatif," katanya.
Sementara itu, ADR, meminta maaf karena ulahnya mengunggah video tersebut hingga akhirnya viral dan meresahkan masyarakat.
"Saya di sini selaku konsumen, mengucapkan minta maaf, saya ucapkan minta maaf kepada warga Madiun, khususnya warga Pilangkenceng. Karena waktu itu saya dan teman saya mengira itu kaki tikus," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Resort (Polres) Madiun sedang menyelidiki kasus viral bakso yang diduga berbahan daging tikus. Kasus ini bermula setelah seorang konsumen berinisial ADR memposting status WA berupa berdurasi 24 detik, pada Sabtu (25/1/2020) kemarin malam.
Dalam video tersebut, tampak seseorang sedang meremas bakso yang berada mangkok berwarna hijau. Kemudian, orang dalam video tersebut menunjukan ada sesuatu benda warna abu-abu menyerupai kaki dengan kuku di bagian ujung, dari bakso yang dia remas.
"Iki opo nek ra sikil'e tikus co," kata seseorang dalam video itu.
Video tersebut diunggah seorang perempuan berinisial ADR (20) warga Dusun Jatus, Dersa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Beberapa hari kemudian, video tersebut viral di media sosial.(*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "Bakso yang Viral di Madiun Ternyata Tidak Mengandung Daging Tikus"