Ketika memegang keris Kyai Nogo Siluman, relung batin Raden Saleh bergejolak, hatinya bergetar.
"Kyai berarti tuan. Semua yang dimiliki seorang Raja memakai nama ini. Nogo adalah ular dalam dongeng dengan sebuah mahkota di kepalanya."
"Siloeman adalah sebuah nama yang terkait dengan bakat-bakat luar biasa, seperti kemampuan untuk menghilang dan seterusnya."
"Oleh karena itu, nama keris kyai Nogo Siluman berarti raja ular penyihir, sejauh hal itu dimungkinkan untuk menerjemahkan sebuah nama yang megah," beber Raden Saleh dalam : Awal Seni Lukis Modern Indonesia.
Sampai sekarang keris Kyai Nogo Siluman masih berada di museum barang langka Koninklijk Kabinet van Zeldsaamheden.
Entah apakah salah satu kekayaan nasional Tanah Air ini dapat kembali ke rumahnya, di bumi Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Gridhot.ID pada Sabtu, 1 Desember 2018 dengan judul Keris Kyai Nogo Siluman, Pusaka Maha Sakti Milik Pangeran Diponegoro yang Dirampas Belanda.
(*)