"Untungnya dekornya itu dibantu sama pengelola gedung. Dibantu sama mereka dan janurnya itu bekas orang yang duluan nikah. Terus janurnya itu enggak ada namanya. Untungnya juga pas akadnya itu dibantu sama pengelola masjid kami koordinasi dengan pengelola gedung buat handle akad," bebernya.
Ketika proses akad berlangsung, Isnaini mengaku tidak ada satu pun tim dari WO bodong Pandamanda yang hadir.
Waktu pun terus berjalan, hingga pukul 18.00 WIB belum juga ada katering hingga dekorasi yang dijanjikan, sementara resepsi pernikahan akan berlangsung satu jam lagi.
Lantaran belum ada katering dan dekor, Isnaini berujar dirinya terpaksa mengulur waktu hingga pukul 19.30 WIB meskipun tamu sudah undangan sudah datang membludak.
"Meja masih kosong katering enggak ada, sampai kami ulur waktu kan Pukul 19.30 WIB karena mulainya itu pukul 19.00 WIB," kata Isnaini.
Dengan berat hati, acara pernikahan Isnaini pun terpaksa dilanjutkan dengan banyak kekurangan.
"Sampai acara bubar jam 21.30 WIB itu enggak ada juga. Cuma datang dua termos nasi dan dari sebelum akad, diteleponin si Anwar ini ownernya itu enggak diangkat sama sekali," tutur Isnaini.
Selesai acara, Isnaini dengan keluarganya langsung mendatangi kantor WO bodong Pandamanda di Jalam Pramuka Raya, Pancoran Mas, Kota Depok.