Gridhot.ID - Aktor Ashraf Sinclair meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020) pukul 04.51 WIB.
Ashraf Sinclair meninggal di usia 40 tahun akibat serangan jantung.
Pasangan suami istri Titi Kamal dan Christian Sugiono pun datang melayat ke rumah duka.
Baca Juga: 'Dear Unge, Insya Allah Nanti Disatukan Kembali di Keabadian'
Titi dan Christian Sugiono menyampaikan rasa dukanya dan turut kehilangan atas meninggalnya suami Bunga Citra Lestari itu.
Titi dan Christian Sugiono juga menggambarkan dukanya lewat busana mereka yang serba hitam.
Melalui wawancara media, Titi mengaku kaget saat pertama kali mendengar kabar Ashraf meninggal dunia.
Baca Juga: 'Benarkan Orang Itu Akan Pergi? Dunia Pasti Menangis'
"Kaget aja sih," ucap Titi dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Selasa (18/2/2020).
Titi Kamal semula tak percaya, sebab menurutnya Ashraf masih berusia muda.
"Pagi denger kabar pertama sih dari berita-berita yang ada terus kita lihat kayaknya ga mungkin ya Asraf masih muda."
Titi dan Christian Sugiono nampak begitu kehilangan.
Air mata mereka tak terbendung bahkan ketika wawancara di hadapan media, Titi dan Christian Sugiono masih menangis.
Bagaimana tidak, baru saja dalam hitungan hari mereka masih saling berkomunikasi.
Christian Sugiono sempat menghubungi Ashraf untuk mengundangnya ke acara ulang tahun.
"Aku terakhir chat 3 hari yang lalu kan aku lagi ultah pengen ngundang," cerita Christian Sugiono.
Pria yang akrab disapa Tian itu bahkan sempat berjanji untuk datang berkunjung ke kediaman Bunga dan Ashraf.
Tapi kini Tian justru berkunjung dalam situasi duka.
"Pengen main ke rumahnya juga. Kebetulan kan lagi renov rumah. Jadi mau sekalian lihat–lihat."
"Tapi main ke rumahnya dalam situasi kayak gini," tutur Christian Sugiono.
Kini, jenazah suami BCL telah dimakamkan dimakamkan di San Diego Hills, Selasa (18/2/2020).
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul: "Sesali Tak Penuhi Janji, Air Mata Christian Sugiono Pecah di Rumah Duka Ashraf Sinclair."
(*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar